Untuk pendistribusian beras SPHP ini, Arief menuturkan, pihaknya rutin berkoordinasi dengan para penjual atau pengecer resmi di dua kabupaten tersebut, dan untuk penjadwalannya sendiri itu akan disesuaikan dengan stok yang ada.
"Karena sebelum pendistribusian, kami harus mengemas dulu beras SPHP itu ke dalam karung berukuran 5 kilogram," tuturnya.
Menjawab isu terkait adanya kelangkaan atau kesulitan untuk mendapatkan beras tersebut di pihak pengecer, Kepala Bulog Kuala Tungkal ini memaparkan, untuk kelangkaan sendiri itu sebenarnya tidak ada.
BACA JUGA:Program Spesial Ramadan Penuh Berkah di tvOne, Ada Info Mudik
BACA JUGA:Zodiak yang Omongannya Sulit Dipercaya, Sering Berubah-ubah
Hanya saja, ketika beras tersebut datang ke pihak pengecer, masyarakat biasanya akan langsung menyerbu pihak pengecer untuk membeli beras tersebut.
"Itu lah yang mungkin membuat stok beras SPHP ini di pengecer cepat habis. Jadi masyarakat menganggap sulit untuk mendapatkan kembali beras tersebut, sebelum stok yang baru datang lagi," paparnya.
Lebih lanjut dirinya juga menerangkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjab Timur, terkait dengan penentuan toko atau pengecer mana saja yang perlu di distribusikan beras SPHP itu.
"Ada beberapa wilayah di Kabupaten Tanjab Timur yang belum disalurkan beras SPHP ini karena belum ada pengecernya. Mungkin karena daerahnya jauh, jadi biaya pengirimannya juga cukup mahal. Tapi itu akan kita bahas bersama dinas terkait dan pemilik toko di sana, agar pendistribusian beras SPHP ini bisa merata tersalurkan di Kabupaten Tanjab Timur," terangnya.
BACA JUGA:Zodiak Tak Mau Dikekang dan Diatur
BACA JUGA:Jangan Lupa! Langsung Cuci Tangan Setelah Kamu Pegang Beberapa Benda Ini
Arief juga mengutarakan, saat ini ada sekitar 40 toko pengecer resmi beras SPHP di Kabupaten Tanjab Timur yang direkomendasikan oleh Dinas Ketahanan Pangan setempat.
"Memang ada penyusutan dari jumlah toko pengecer tersebut jika dibandingkan dengan sebelumnya. Itu dikarenakan para pengecer sebelumnya masih ada yang belum melakukan pendaftaran ulang, belum melengkapi persyaratan dan administrasi yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,"ujarnya.
Mengakhiri wawancaranya, saat ditanyakan apakah pihak Bulog Kuala Tungkal bisa memastikan stok beras SPHP untuk Kabupaten Tanjab Timur aman saat memasuki bulan Ramadann.
Arief menjawab, pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan, bahwasanya nanti akan dilakukan operasi pasar.
"Terkait jadwalnya, nanti akan kami koordinasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan," jawabnya.