Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian sebelum datang adzab yang pedih.”
BACA JUGA:6 Kebiasaan yang Dapat Memperpendek Umur, Nomor 4 Sering Terjadi
Maka Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu.”
Maka Allah menurunkan firman-Nya: “Tabbat yadaa abii lahab, hingga akhir ayat.”
(HR Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208)
Penjelasan singkat hadis tersebut adalah di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka, kaum Quraisy ke jalan Allah, mengingatkan dan memberi mereka kabar gembira.
Namun, Abu Lahab tampak marah, “Celakalah engkau! Hanya untuk inikah engkau kumpulkan kami?"
Karena menganggap apa yang dilakukan oleh Nabi adalah perkara yang sepele yang tidak harus mengumpulkan para pemimpin Quraisy.
Dan, Allah pun membantah perkataan Abu Lahab dengan "Celakalah! Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah ia."
BACA JUGA:Daftar Harga HP Vivo Terbaru di Bulan Februari 2024, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Abu Lahab adalah satu-satunya Paman Nabi yang memusuhi dakwah Islam. Setiap kali Nabi selesai berdakwah, beliau selalu memprovokasi masyarakat Quraisy dan mengadu domba.
Ia juga mengelari Nabi dengan shābi’, yaitu artinya orang yang meninggalkan tradisi nenek moyang.
Surat Al-Lahab merupakan surat Makkiyyah yang diturunkan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam sebelum berhijrah ke kota Madinah.
Diturunkan di awal-awal dakwah Nabi di Mekkah yaitu ketika dakwahnya ditentang oleh pamannya sendiri Abu Lahab dan juga istri pamannya, Ummu Jamil.
Para ulama berpendapat bahwa turunnya surat Al lahab merupakan mukjizat tanda tanda kenabian Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
BACA JUGA:6 Kebiasaan yang Dapat Memperpendek Umur, Nomor 4 Sering Terjadi