Ikan ini kemudian menyantap apa yang sudah dipersiapkan Nabi. Tidak disangka, ternyata makanan yang begitu banyak tersebut tidak mampu membuat ikan-ikan ini kenyang.
“Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar”. Jawab Nabi Sulaiman as: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga saat ini aku masih belum terasa kenyang”.
BACA JUGA:Subhanallah, Ini Keajaiban Doa Iftitah yang Mampu Membuka Pintu Langit
BACA JUGA:Doa Nabi Ibrahim Ini Baru Terkabul Setelah 3.000 Tahun, Apa Isinya?
Seketika itu Nabi Sulaiman bersujud memohon ampun kepada Allah SWT. Ternyata kekayaannya yang demikian banyak tidak mampu memberi makan semua makhluk seperti yang dipikirkannya. Bahkan untuk ikan saja makanan tersebut masih kurang.
Nabi Sulaiman as berkata: “Maha suci Allah swt yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya”. Meski menjadi manusia terkaya sepanjang sejarah, namun Nabi Sulaiman tidak akan mampu menandingi kekayaan yang dimiliki Allah SWT. Wallahua’lam.
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (Surah Hud, ayat 6). Wallahua’lam.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya tawakkal (bertawakal) kepada Allah SWT dan mengakui bahwa segala kekayaan dan rezeki datang dari-Nya.
BACA JUGA:Rupanya, Nabi Adam Pernah Berdebat dengan Nabi Musa, Apa yang Dibahas?
Meskipun Nabi Sulaiman dianggap sebagai manusia terkaya sepanjang sejarah, beliau tetap menyadari bahwa kekayaan yang dimilikinya tidak dapat menandingi kekayaan Allah SWT.
Sebagai hamba, kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya dan tidak lupa untuk berbagi dengan sesama.
Kisah Nabi Sulaiman menghidangkan makanan untuk seluruh makhluk bumi mengingatkan kita bahwa kebaikan dan kepedulian terhadap sesama adalah kunci untuk meraih keridhaan Allah SWT.
Semoga kita dapat meneladani kebaikan dan ketawadhu'an Nabi Sulaiman dalam menjalani kehidupan ini. Wallahu a'lam.