Harefa mengatakan, hal tersebut mengindikasikan SAS mengalami masalah, terlebih SAS merupakan mahasiswa semester akhir di kampus tersebut.
Selain itu, Harefa mengatakan bahwa, keluarga korban menolak untuk diotopsi, sehingga hanya dilakukan visum, dan langsung dipulangkan ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan di Lubuk Linggau.
“Kita berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental orang terdekat dan orang lain, khususnya mahasiswa, curhat” jelasnya.
BACA JUGA:Harga Oppo A58 NFC Terbaru Juli 2024,Sudah Mendukung Fast Charging
BACA JUGA:Harga Merakyat untuk HP Flagship Samsung Galaxy A93 5G, Cek Spesifikasinya Disini
Iptu Junaedi, Kanit Reskrim Polsek Telanaipura, turut menghimbau kepada masyarakat untuk bercerita kepada orangtua, keluarga, atau orang terdekat, saat mengalami suatu masalah.
“Selain itu, dekatkanlah diri kepada Tuhan, memperkuat iman sesuai agama dan kepercayaan yang dianut,” sebutnya.
Di sisi lain, petugas keamanan gedung, saat diwawancarai oleh awak media mengatakan bahwa, SAS datang seorang diri dengan sepeda motor, tampak seperti pelanggan biasa yang ingin menikmati malam di kafe tersebut.
“SAS mulai terlihat gelisah sekitar pukul 21.20 WIB, Ia mondar-mandir di dalam kafe, tampak bingung dan cemas sesekali melirik ke arah pinggir gedung,” kata dia.
BACA JUGA:Terbaru Harga HP iPhone 11, iPhone 12 hingga iPhone 15 di iBox Bulan Juli 2024
BACA JUGA:Pinjaman KUR Mandiri 2024 Rp 200 Juta Cicilan Rp 3 Jutaan Perbulan, Bunga 6 Persen Pertahun
Tak lama kemudian, SAS berjalan menuju balkon di lantai 12, dan pada pukul 22.00 WIB, petugas keamanan gedung menemukan tubuh SAS tergeletak di area belakang gedung Mahligai Jambi. *