JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Konten kreator, Gerald Vincent, memberikan penjelasan menarik terkait fenomena yang sering terjadi di warung-warung makan Padang.
Dalam salah satu YouTube Short miliknya, Gerald menjawab pertanyaan netizen yang bertanya mengenai alasan mengapa porsi nasi Padang lebih banyak saat dibungkus daripada saat makan di tempat.
Gerald Vincent membacakan pertanyaan netizen yang menyampaikan, "Bang, kenapa nasi Padang dibungkus porsi nasinya lebih banyak daripada makan di tempat?"
BACA JUGA:Cek, Ini Ungkap Kasus Polda Jambi di Minggu ke 4 Bulan Juli, Ada TPPO
BACA JUGA:Bakal Gelar Musda X, Ini Pesan Gubernur Jambi Al Haris pada Pengurus DPD REI Provinsi Jambi
Dalam penjelasannya, Gerald mengungkapkan bahwa fenomena ini ternyata memiliki sejarah yang menyentuh.
Saat Indonesia mengalami krisis ekonomi, banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makanan.
"Dulu, pas Indonesia lagi krisis ekonomi, banyak masyarakat yang kesulitan buat makan," ungkap Gerald.
Untuk mengatasi masalah ini, para penjual nasi Padang memutuskan untuk menambahkan porsi nasi bagi konsumen yang membeli makanan mereka untuk dibawa pulang.
"Nah, para pemilik warung makan Padang semuanya pada sepakat buat nambah porsi makanan waktu dibungkus," jelasnya.
Keputusan ini diambil karena para penjual berpikir bahwa makanan yang dibungkus tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi juga akan dibagikan dan dimakan bersama keluarga di rumah.
"Mereka solidaritas banget nih, karena mereka pikir kalau dibungkus itu bukan buat makan sendiri. Tapi buat dimakan berbagi bareng keluarga di rumah," tambah Gerald.
BACA JUGA:Simak, Ini Maklumat Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono untuk Pelaku Karhutla
BACA JUGA:Gelegar PLN Mobile 2024 Kembali Hadir, Jangan Lewatkan Hadiahnya Emas Hingga Mobil Listrik!
Tidak hanya itu, menambah porsi makanan yang dibungkus juga menjadi tanda terima kasih dari penjual kepada pembeli.