Pengguna pada tahap coba pakai biasanya menunjukkan perilaku seperti sering menyendiri, perubahan aktivitas dan pola makan, penurunan prestasi belajar, dan sering keluar malam secara berlebihan.
"Kalau sudah teratur pakai dan pecandu, maka layanan kesehatannya harus rawat inap di Lido, Bogor, Jawa Barat," tambahnya.
Menurut data BNN, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia meningkat dari 3,41 juta orang pada tahun 2019 menjadi 3,6 juta orang pada tahun 2021.
BACA JUGA:Spesial di HUT Kemerdekaan RI, Nikmati Street Food Party di Rumah Kito by WH
BACA JUGA:ASN yang Masih Lajang Siap-siap Pindah ke IKN, Kemenpan RB Siapkan Skenarionya
Namun, jumlah ini turun menjadi 3,3 juta orang pada tahun 2023. Di Jakarta sendiri, penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa ibu kota berada di peringkat ketiga secara nasional dengan jumlah 195 ribu pengguna narkoba.
Sumatera Utara menduduki peringkat pertama dengan jumlah 1,7 juta penyalahguna.
Dengan meningkatnya prevalensi penyalahgunaan narkoba, langkah-langkah pencegahan seperti pemeriksaan urine bagi pelajar yang menunjukkan tanda-tanda awal sangat penting.
Melalui penyuluhan dan tindakan proaktif, BNN berharap dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya zat adiktif ini.
BACA JUGA:Kebakaran di Dusun Peninjau Kabupaten Bungo Hanguskan Tiga Rumah, Kerugian Capai Ratusan Juta
BACA JUGA:Perahu Tenggelam saat akan Berkemah dan Memancing, 2 Remaja Meninggal Dunia, 3 Selamat
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna narkoba, tetapi juga sebagai bentuk edukasi dan peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik dari ancaman narkoba.
BNN DKI Jakarta terus berkomitmen dalam melindungi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba. *