JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih membuka secara resmi pertemuan penguatan Forum Kemitraan Pencegahan Dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria (ATM), di Aula PKK Kota Jambi, Senin (5/8/24) pagi.
Dikesempatan itu, turut hadir Sekretaris PP Adinkes Haliq Siddiq, Adinkes Perwakilan Provinsi Jambi Didik Sunaryadi, Ketua TP PKK Kota Jambi Ibu Sri Hartati Ridwan, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Jambi Rini.
Peserta dalam acara pertemuan penguatan Forum Kemitraan Pencegahan Dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria (ATM), terdiri dari Jajaran OPD di Pemerintah Kota Jambi, Camat dan Lurah kota Jambi, Forum CSR Kota Jambi, Kepala Puskesmas, Baznas Kota Jambi, Komunitas TB Penabulu Jambi, dan Yayasan Kanti Sehat Jambi (Komunitas HIV Kanti Sehati Jambi).
Dalam sambutannya, Sri Purwaningsih menekankan bahwa ketiga penyakit menular itu merupakan ancaman serius bagi kesehatan di masyarakat, maka dari itu perlu adanya kolaborasi bersama semua pihak dan peran lintas sektor dalam upaya pencegahan.
BACA JUGA:Sambut Hari Kemerdekaan, Pj Wali Kota Jambi Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih
BACA JUGA:Tugaskan Tim Optimalisasi Pajak Daerah, Pj Wali Kota Harap Wajib Pajak Taat
"Semua elemen dituntut bergerak cepat dan tepat, karena kini penanggulangan ATM menjadi kewajiban kita bersama. Kami minta semua pihak, mari kita susun aksi, baik dalam hal intervensi maupun kebijakan terhadap penanggulangan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria ini, dengan output yang jelas, terukur dan tepat sasaran," jelasnya.
"Dikomandoi oleh Dinkes, terus kita pantau penularan ATM ini, mulai dari sekarang kita harus ikuti secara kolaboratif," tambahnya.
Selain itu, Sri menyebutkan, penanganan kasus ATM ini merupakan prioritas nasional yang harus diintervensi oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan lintas sektor.
"Menyikapi 3 hal tersebut Komitmen Kota Jambi sudah sangat maksimal. Karena telah dimasukkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan kesehatan, serta sebagai salah satu indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kota Jambi," sebut Sri.
BACA JUGA:BPBD Tebo Catat Ada 58 Hotspot di Tebo Sejak Januari Hingga Awal Agustus 2024
BACA JUGA:Padahal Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara, Pelaku Galian C Ilegal di Kabupaten Kerinci Belum Tersentuh
Terkait AIDS, Sri menjelaskan pencegahan dan penanganannya di Kota Jambi dilakukan secara tepat dan terintegrasi hingga menjadi kunci sukses dalam upaya penanggulangan kasus.
"Sedangkan, kasus Malaria sejak tahun 2014 kota Jambi telah menjadi wilayah eliminasi malaria, yang artinya kota Jambi telah bebas dari penularan kasus malaria. Walapun demikian kita harus tetap mewaspadai terkait kasus yang mungkin datang dari wilayah lain. Oleh karena itu kita tetap mengalokasikan anggarannya," jelasnya.
Sementara itu, kata Sri untuk Tuberkulosis di Kota Jambi juga sebagai prioritas untuk dilakukan pencegahan dan pengendalian, walapun ada tantangan serta kendala dilapangan dalam pencegahannya.