MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sudah dua bulan, warga di Desa Sarang Burung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, kesulitan air bersih.
Hal ini terjadi, akibat kemarau panjang yang terjadi di Provinsi Jambi. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan air Sungai Batanghari, yang letaknya tak jauh dari desa mereka.
Meski air sungai tersebut keruh dan kotor, warga tetap mencoba memanfaatkan air Sungai Batanghari tersebut, untuk sekadar mandi, mencuci atau kebutuhan lainnya.
Sementara, untuk air minum mereka harus beli air galon. Tentu ini menambah pengeluaran lagi.
BACA JUGA:Tunggakan BPJS Ketenagakerjaan untuk Badan Usaha di Kabupaten Bungo Mencapai Rp1,2 Miliar
BACA JUGA:Fraksi PDI Perjuangan Minta Pemkab Fokus Benahi PDAM Tirta Muaro Jambi
Selama dua bulan itu juga, warga mengatakan belum ada satu pun pihak yang peduli dengan kondisi mereka yang kesulitan air bersih.
Namun hari ini, Selasa 20 Agustus 2024, mereka sudah bisa tersenyum senang. Wajar saja, ribuan liter air bersih datang ke tempat mereka.
Warga pun langsung menyiapkan tempat penampungan air bersih seadanya, yang terbuat dari terpal. Cukuplah untuk menampung, dan supaya warga lain bisa leluasa mengambil air.
Mereka pun langsung membawa semua peralatan yang bisa menampung air. Seperti drum, ember, galon dan derijen.
BACA JUGA:Wakapolda Jambi Lepas 30 Atlet Putra Putri Bola Voli, Ikuti Turnamen Kapolri Cup Tahun 2024
Ratusan warga, baik tua, muda maupun anak anak, beramai ramai mengambil air di bak tempat penampungan air yang terbuat dari terpal tersebut.
Setidaknya, 18 ribu liter air bersih bakal disalurkan secara gratis untuk ratusan warga di sejumlah RT di Desa Sarang Burung Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.