Di bawah kepemimpinan Darmawan, PLN terus menjalankan transformasi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia dan menjadikan aspek Environmental, Social and Governance (ESG) menjadi landasannya. Langkah ini signifikan dalam rangka mitigasi krisis perubahan iklim dan melakukan transisi energi.
“Tugas PLN kini bukan hanya menyediakan listrik saja tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kami menjalankan ini bukan karena perjanjian internasional, tetapi karena kita peduli bahwa generasi masa depan harus lebih baik dari hari ini,” ungkap Darmawan.
Salah satu bukti komitmen PLN dalam melakukan transisi energi dibuktikan dengan beroperasinya PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Pembangkit ini menjadi PLTS Terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan mampu melistriki setara dengan 50 ribu rumah.
Darmawan menambahkan, pihaknya telah membuat peta jalan untuk terus mengakselerasi transisi energi di tanah air dengan meningkatkan bauran EBT hingga 75% atau setara dengan 61 GW sampai tahun 2040.
“Transisi energi ini sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga momentum pembangunan ekonomi yang pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pada saat yang sama, menjaga lingkungan,” pungkas Darmawan. ADV