5. Gangguan Tidur Lainnya
Sleep paralysis juga sering dikaitkan dengan gangguan tidur lain seperti narcolepsy, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan seseorang secara tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur dalam situasi yang tidak wajar.
Orang yang menderita narcolepsy cenderung lebih sering mengalami sleep paralysis dibandingkan orang pada umumnya.
BACA JUGA:Atasi Banjir di Kota Jambi, Ini yang Dilakukan Pemkot Jambi dan BWSS
Saat mengalami ketindihan, banyak orang melaporkan sensasi yang sangat menakutkan, seperti merasakan kehadiran "makhluk" yang duduk di dada atau mendekati tubuh mereka.
Beberapa orang juga mengaku mendengar suara aneh atau merasakan tekanan berat di tubuh. Pengalaman-pengalaman ini sering kali dikaitkan dengan cerita-cerita mistis di berbagai budaya, seperti gangguan makhluk halus atau hantu.
Namun, para ahli berpendapat bahwa sensasi ini sebenarnya adalah hasil dari otak yang berada dalam kondisi semi-terbangun, sehingga menciptakan halusinasi visual dan auditorik.
Otak mencoba memahami situasi yang membingungkan, di mana tubuh tidak dapat bergerak, yang kemudian menghasilkan perasaan takut atau terancam. Hal ini dapat memperparah pengalaman sleep paralysis dan membuatnya terasa lebih menakutkan.
Ketindihan atau sleep paralysis adalah fenomena yang umum dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada transisi tidur REM dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang tidur, stres, dan pola tidur yang tidak teratur.
Meski sering kali menakutkan, ketindihan sebenarnya bukanlah tanda bahaya serius. Dengan menjaga pola tidur dan mengelola stres, risiko mengalami sleep paralysis dapat diminimalkan.