JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro meminta pihak penegak hukum mengusut kasus pembubaran kegiatan diskusi yang dilakukan secara paksa dan anarkis oleh preman pada Sabtu pagi, 28 September 2024.
"Komnas HAM mendorong dilakukannya penegakan hukum. Selain itu kami berharap agar pemerintah, khususnya melalui aparat penegak hukum, agar melindungi ruang kebebasan sipil," kata Atnike, menanggapi aksi para preman tapi pakai masker tersebut.
Atnike menjelaskan, Komnas HAM sangat menyesali terjadi perampasan hak sipil hingga tindakan intimidatif dalam kegiatan diskusi itu oleh sekelompok preman, seperti yang terekam dalam video yang telah beredar di sosial media.
Menurut dia, hal tersebut sudah tidak boleh lagi terjadi lantaran pemerintah berkewajiban menjamin dan melindungi hak masyarakat untuk berkumpul secara damai dan berekspresi.
BACA JUGA:Jupiter Z Hantam Granmax di Sarolangun, PNS Kantor BPP Mandiangin Meninggal Dunia
BACA JUGA:Pantau Gesekan Politik di Pilkada Tebo 2024, Polisi Mulai Awasi Medsos
Karenanya, pihak Komnas HAM akan menelusuri lebih lanjut peristiwa pembubaran tersebut guna mencari tahu penyebab dari insiden itu. Setelah itu, pihaknya akan terus mendorong kasus ini agar dapat ditangani secara hukum.
"Komnas HAM masih melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi terkait duduk perkara peristiwa ini," tutup Atnike.
Sebelumnya beredar sebuah video di media sosial yang menggambarkan sekelompok masyarakat yang membubarkan forum diskusi secara paksa.
Dalam video berdurasi 2 menit 55 detik itu, terlihat sekelompok preman tapi pakai masker langsung masuk ke aula tempat digelarnya diskusi lalu merusak spanduk dan layar monitor yang ada di panggung.
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Resmi Dibuka: Berikut Syarat dan Cara Pendaftaran
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Serahkan 376 Beasiswa Dumisake sebagai Dukungan Pendidikan
Salah satu anggota dari kelompok masyarakat tersebut pun meneriakkan kata-kata "keluar, keluar" kepada para peserta diskusi.
Berdasarkan narasi yang tertera dalam video tersebut, diskusi yang digelar di Grand Kemang itu didatangi oleh beberapa tokoh seperti Abraham Samad, Din Syamsudin, Fachrurozi, Sunarko, Chusnul Mariyah, Situ Fadilah, Refly Harun dan beberapa tokoh lain.