Ia mengakui bahwa meskipun ia pernah melihat laporan yang ditulis dalam kode, ide menulis dengan aburidashi adalah sesuatu yang baru baginya.
Yamada memberikan nilai penuh untuk esai tersebut, meskipun ia hanya membaca sebagian dari isi tulisan, karena ingin memastikan bahwa teknik yang unik itu tetap terlihat.
Haga sendiri mengakui bahwa isi esainya mungkin tidak begitu istimewa, tetapi ia percaya bahwa usaha dan kreativitasnya akan dihargai.
Dia mengaku, untuk esai itu sendiri lebih banyak gaya daripada substansi.
"Saya yakin bahwa dosen setidaknya akan menghargai upaya saya untuk membuat esai yang kreatif," katanya.
"Jadi saya tidak terlalu khawatir akan mendapatkan nilai buruk untuk esai saya — meskipun isinya sendiri tidak istimewa."
BACA JUGA:Ini Tampang Helen, Tikui, Ameng, Didin dan Mengku, Serta Peran Mereka Dalam Bisnis Narkoba di Jambi
BACA JUGA:Memahami 6 Level Berpikir dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan yang sering kali terfokus pada hasil akhir, pendekatan unik Haga menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi dapat memberikan dampak yang signifikan.
Dengan cara ini, Eimi Haga tidak hanya menunjukkan bakatnya dalam menciptakan sesuatu yang unik tetapi juga menyoroti pentingnya berpikir di luar batasan konvensional dalam dunia pendidikan.
Karyanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menyampaikan ide dan informasi.
Melalui pendekatan yang tidak biasa ini, Haga telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, siapa pun dapat membuat sesuatu yang menonjol di tengah kerumunan.