JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - The Fast and the Furious: Tokyo Drift adalah film ketiga dalam waralaba Fast & Furious yang dirilis pada tahun 2006.
Disutradarai oleh Justin Lin, film ini memperkenalkan budaya balap "drift" di jalanan Tokyo yang menegangkan, menambah elemen unik dan berbeda dari film-film sebelumnya.
Film ini membawa penonton jauh dari balapan drag biasa yang identik dengan serial Fast & Furious menuju seni drift yang memukau, dengan latar belakang Tokyo yang dipenuhi cahaya neon dan arsitektur perkotaan khas Jepang.
Sinopsis Film Tokyo Drift
Film ini mengikuti kisah Sean Boswell (diperankan oleh Lucas Black), seorang remaja Amerika yang gemar balapan jalanan.
Karena sering terlibat masalah di Amerika, ia dikirim oleh ibunya untuk tinggal bersama ayahnya di Tokyo agar bisa mengubah perilaku dan menghindari masalah hukum.
BACA JUGA:TNI-Polri Terlibat Judi Online: Ancaman Besar Bagi Institusi Besar di Indonesia
BACA JUGA:Kebijakan Sistem Ranking di Sekolah Akan Dikaji Ulang: Ini Rencana dari Kemendikdasmen
Namun, tak lama setelah tiba di Tokyo, Sean kembali terlibat dalam dunia balap jalanan—kali ini dalam bentuk yang belum pernah ia kenal sebelumnya, yaitu drifting.
Di Tokyo, Sean bertemu dengan seorang pembalap bernama Han (diperankan oleh Sung Kang), yang menjadi mentor dan temannya dalam dunia balap.
Melalui Han, Sean mulai belajar seni drifting, sebuah teknik balap yang menuntut keahlian dan ketepatan kontrol yang tinggi.
Namun, masalah muncul ketika Sean berseteru dengan D.K. (Drift King) atau Takashi, yang memiliki koneksi dengan kelompok Yakuza, membuat situasi semakin rumit.
Konflik pribadi dan profesional Sean dengan Takashi membawa film ini pada klimaks dramatis yang penuh ketegangan.
BACA JUGA:Menilik Perubahan Kurikulum di Indonesia: Mengapa Selalu Ada Pembaruan Setiap Ganti Menteri?