JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - La Casa De Papel, atau dikenal sebagai Money Heist dalam bahasa Inggris, adalah salah satu serial drama kriminal asal Spanyol yang sukses mendunia.
Serial ini, yang pertama kali tayang pada 2017 di Spanyol, mengguncang industri pertelevisian dengan alur cerita yang penuh ketegangan, karakter yang kompleks, dan eksekusi pencurian yang luar biasa.
Ditulis oleh Alex Pina, serial ini awalnya hanya terdiri dari dua musim dengan kisah perampokan di Royal Mint of Spain. Namun, berkat popularitasnya, La Casa De Papel terus berkembang dan ditayangkan hingga lima musim.
Serial ini dimulai dengan rencana brilian dari seorang mastermind bernama "Profesor," yang ingin melakukan perampokan besar-besaran di Royal Mint of Spain.
Namun, tujuan utamanya bukan sekadar mencuri uang melainkan mencetak uang senilai 2,4 miliar euro. Profesor merekrut delapan penjahat dengan keahlian khusus dan nama samaran kota-kota di dunia, seperti Tokyo, Berlin, Nairobi, dan Rio.
BACA JUGA:Efektivitas Pekerjaan Rumah (PR) dalam Meningkatkan Pendidikan: Apakah Benar Bermanfaat?
BACA JUGA:Seragam Sekolah: Mengapa Beberapa Negara Mewajibkan dan Beberapa Tidak? Apakah Seragam Penting?
Mereka dilatih dan dilengkapi dengan strategi matang untuk menghadapi segala kemungkinan, termasuk interaksi dengan para sandera yang mereka tawan di dalam gedung.
Kisah La Casa De Papel menjadi semakin menarik dengan konflik yang muncul antara karakter utama. Setiap anggota tim memiliki latar belakang dan sifat unik yang terkadang memicu konflik internal, memperumit situasi yang sudah tegang.
Ketegangan antara polisi dan kelompok Profesor juga menjadi elemen kunci yang membuat serial ini penuh kejutan.
Salah satu daya tarik utama La Casa De Papel adalah karakter-karakternya yang ikonik, terutama Profesor yang diperankan oleh Alvaro Morte.
Profesor, dengan kecerdasannya yang luar biasa dan strategi yang detail, menjadi sosok pemimpin yang penuh teka-teki. Karakter-karakter lainnya seperti Tokyo yang impulsif dan Berlin yang eksentrik juga memberikan warna pada cerita.
BACA JUGA:Rekor Head to Head Indonesia vs Jepang: Bisa Kah Garuda Mengakhiri Dominasi Samurai Biru?
BACA JUGA:Italia Kunci Puncak Klasemen Usai Tundukkan Belgia 1-0, Apa Selanjutnya?
Topeng Salvador Dalí dan seragam merah yang dipakai para perampok menjadi simbol perlawanan dan pembebasan dari ketidakadilan.