JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Patah hati sering kali membawa dampak signifikan, baik secara emosional maupun fisik. Salah satu efek yang sering dialami banyak orang adalah hilangnya nafsu makan.
Tetapi mengapa kondisi ini terjadi? Apakah ada penjelasan ilmiah di baliknya? Berikut ulasan berdasarkan penelitian.
Ketika seseorang mengalami patah hati, otak memprosesnya sebagai bentuk stres emosional.
Penelitian menunjukkan bahwa stres akut dapat memengaruhi fungsi sistem saraf simpatik, yang bertugas mengatur respons tubuh terhadap situasi darurat. Salah satu efeknya adalah penurunan nafsu makan.
Menurut studi yang diterbitkan dalam Psychological Science, patah hati dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi Jika Manusia Tidak Tidur? Temuan Ilmiah yang Mengejutkan
BACA JUGA:Aturan Upah Minimum UU Cipta Kerja: Karyawan Swasta Wajib Tau!
Kortisol dapat menyebabkan sistem pencernaan melambat, sedangkan adrenalin membuat tubuh dalam kondisi fight or flight, sehingga fungsi seperti lapar atau makan dianggap tidak prioritas oleh tubuh.
Selain itu, sebuah studi di The Journal of Neurophysiology menemukan bahwa daerah otak yang mengatur emosi dan rasa sakit, seperti korteks cingulate anterior dan insula, juga aktif saat seseorang mengalami patah hati.
Aktivasi ini dapat menimbulkan respons serupa dengan rasa sakit fisik, yang pada beberapa orang mengurangi keinginan untuk makan.
Patah hati juga memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Depresi atau kecemasan yang muncul akibat patah hati dapat membuat makanan kehilangan daya tariknya.
Sebuah penelitian di Appetite Journal menyebutkan bahwa suasana hati yang buruk dapat menurunkan keinginan untuk makan, terutama pada individu yang memiliki kecenderungan emosional tinggi.
BACA JUGA:Kemudahan Mengurus Paspor dengan Layanan Eazy Passport
BACA JUGA:Menanti Ramadan 2025: Keberkahan Bulan Suci yang Dinantikan
Meskipun hilangnya nafsu makan biasanya bersifat sementara, jika berlangsung terlalu lama, hal ini bisa menyebabkan malnutrisi atau penurunan berat badan drastis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan nutrisi meskipun dalam kondisi patah hati.