Dampak Perang Dagang Presiden Trump bagi Ekonomi Indonesia

Rabu 12-02-2025,17:55 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Meski sudah diprediksi, tetap saja membuat ekonomi ekonomi global was-was. Bayangkan, saat ini situasi ekonomi dunia masih tak menentu dikarenakan perang berlarut Rusia - Ukraina.

Di situasi itu, Presiden Amerika Donald Trump malah melakukan perang dagang pada banyak negara di dunia, mulai pada jirannya Kanada dan Meksiko, lalu sekutu lamanya di Eropa (Uni Eropa), dan tentu saja China serta banyak lagi negara lain.

Perang dagang ini dilakukan Amerika dalam bentuk pengenaan tarif bea masuk produk eksport negara - negara tadi, tarif masuk eksport yang tinggi membuat perekonomian dunia mengalami ketidakpastian. Kenapa tidak pasti ?

Tarif impor tinggi yang diterapkan Amerika Serikat (AS) dapat memberikan keuntungan seperti meningkatkan pendapatan pajak, melindungi lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

BACA JUGA:Petani Senyum, Harga Karet di Kabupaten Bungo Tembus Rp15.000 per Kilogram

BACA JUGA:Sudah Sepekan Sampah di Pasar Atas Bungo Menggunung, Banyak Pedagang Pilih Tutup Kios

Tapi jangan salah, tarif impor yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan harga produk, penurunan konsumsi, peningkatan produksi domestik, dan penurunan volume impor. 

Sehingga, secara global tarif impor dapat memicu kekhawatiran perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu inflasi. 

Perang dagang menciptakan ketidakpastian yang signifikan bagi pelaku bisnis yang bergantung pada impor. Fluktuasi dalam biaya impor dan persyaratan perdagangan membuat perencanaan bisnis jangka panjang sulit dilakukan.

Bisnis harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan tiba-tiba dalam kebijakan perdagangan, menciptakan beban tambahan pada manajemen dan sumber daya perusahaan.

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! Ini Dia Cara Parenting yang Tepat untuk Anak Pendiam

BACA JUGA:Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil

Selain itu perang dagang menimbulkan ketidakpastian Pasar dan Rencana Produksi. Fluktuasi dalam kebijakan perdagangan membuat produsen dan eksportir kesulitan merencanakan produksi dan ekspor mereka.

Rencana jangka panjang menjadi sulit dilakukan karena perubahan yang cepat dalam kondisi pasar.

Efek yang baru terasa saja bisa dilihat dari, di Bursa saham di Jepang dan Korea Selatan turun 2 persen pada sesi pembukaan perdagangan.

Kategori :