Mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga dengan daya listrik rendah, membantu masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar di tengah kenaikan harga barang dan jasa, serta emberikan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan PPN.
Keenam, yakni optimalisasi Makan Bergizi Gratis. Program MBG menjadi angin segar bagi petani yang selama ini menghadapi fluktuasi harga dan sulitnya menemukan pasar yang pasti. Pemerintah membeli hasil panen mereka dalam jumlah besar, memberikan pendapatan yang lebih stabil.
Keterlibatan koperasi dan BUMDes dalam pengelolaan bahan makanan memperkuat roda ekonomi desa.
Uang yang beredar di tingkat lokal membantu pertumbuhan ekonomi inklusif, menciptakan lapangan kerja baru di bidang pengolahan dan distribusi makanan. Petani kecil yang sebelumnya terpinggirkan kini memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam rantai pasok.
BACA JUGA:Mantap, Tim Putri SMAN 3 Kota Jambi dan SMAN 1 Batanghari Melaju Ke Semi Final
BACA JUGA:Bina Kasih Pulangkan SMAN 3 Kota Jambi
Ketujuh, kebijakan ketujuh pada penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), Di era pertumbuhan ekonomi yang cepat, KUR Mikro atau Kredit Usaha Rakyat memiliki peranan penting guna mendukung pengusaha kecil.
Keberadaannya tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pengusaha kecil, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal secara keseluruhan.
Tujuan utama KUR Mikro adalah untuk memberikan akses keuangan kepada pengusaha kecil yang mungkin sulit memenuhi persyaratan kredit konvensional. Artinya akses dana yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha semakin mudah didapatkan.
Kebijakan kedelapan adanya realisasi panen padi yang optimal. Padi yang dipanen pada umur yang optimal akan menghasilkan gabah berkualitas baik dan rendemen giling yang tinggi. Sehingga akhirnya mendorong harga gabah yang lebih ekonomis dan menguntungkan petani.