- 1.000 gram Rp1.786.600.000
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada lonjakan harga emas saat ini. Ketidakpastian geopolitik global, kekhawatiran inflasi, dan kebijakan moneter bank sentral menjadi pendorong utama kenaikan harga emas.
Banyak investor beralih ke emas sebagai 'safe haven' di tengah volatilitas pasar saham dan obligasi.
BACA JUGA:Begini Kondisi Banjir Terbaru di Muba Sumsel, Jalintim Palembang-Jambi
BACA JUGA:Lapas Bungo Gelar Razia Rutin, Petugas Temukan Kartu Remi dan Domino
Permintaan fisik emas, terutama dari negara-negara Asia seperti India dan China, juga menyumbang pada penguatan harga emas global yang berdampak pada harga emas dalam negeri.
Para ahli keuangan menyarankan beberapa strategi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas di tengah tren kenaikan harga:
- Dollar Cost Averaging: Membeli emas secara berkala dengan jumlah tetap untuk meminimalkan risiko volatilitas harga.
- Perhatikan Timing: Meski tren jangka panjang emas cenderung naik, harga harian bisa fluktuatif. Perhatikan momentum pembelian.
BACA JUGA:Wali Kota Jambi Lantik 62 Pejabat, Tekankan Integritas dan Loyalitas
BACA JUGA:Saatnya Tampil Lebih Gaya dan Berbeda dengan Honda Genio
- Diversifikasi Portofolio: Emas sebaiknya menjadi bagian dari portofolio investasi yang terdiversifikasi, bukan satu-satunya instrumen investasi.
- Pertimbangkan Tujuan Investasi: Apakah untuk perlindungan nilai, apresiasi, atau likuiditas darurat akan memengaruhi keputusan membeli pecahan emas ukuran berapa.
Emas tetap menjadi instrumen investasi yang menarik untuk lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Namun, seperti semua investasi, perlu pendekatan yang bijak dan terencana.
Masyarakat disarankan untuk terus memantau pergerakan harga emas dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum melakukan investasi dalam jumlah besar.