JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI - Beberapa pekan lalu, konflik warga dengan harimau terjadi di Kabupaten Merangin. Akibatnya, dua warga tewas, dan satu warga mengalami luka robek akibat cakaran harimau.
Selang beberapa waktu kemudian, harimau berhasil ditangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, menggunakan perangkap yang dipasang di Desa Airbatu, Kecamatan Renahpembarap.
Ditempat berbeda, harimau kembali meneror warga. Tepatnya di Desa Airliki Baru, Kecamatan Tabir Barat. Dimana, tejuh ternak kerbau warga, dimangsa oleh raja penghuni hutan Sumatera ini.
Karena ternak warga terus dimangsa, saat ini warga mulai resah dan ketakutan. Mereka khawatir ternak mereka akan habis dimangsa. Selain itu, warga juga takut untuk beraktivitas di kebun.
"Ya bang ada tujuh ternak warga dimakannya. Kini warga juga mau ke ladang takut," ungkap Parel, warga Airliki saat dikonfirmasi, Minggu (14/11) kemarin.
Terkait hal tersebut, pihaknya meminta bantuan dari BKSDA Provinsi Jambi, sehingga warga bisa dengan leluasa beraktifitas seperti biasa.
"Kami tau kalau itu ulah harimau, karena saat memakan kerbau warga, bekas pijakan seperti jejak harimau. Kemudian warga juga sudah beberapa kali bertemu dengan harimau itu," cerita Parel.
Kepala Desa Airliki Baru, Pulpi juga telah meminta bantuan BKSDA Jambi. Ia meminta agar tim BKSDA Jambi turun dan mengecek ke daerahnya.
Kepala Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Merangin, Udin Ikhwanudin, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi untuk memastikan kejadian itu.
"Kita sudah turunkan tim guna memastikan kebenaran informasi tersebutm dan akan menverifikasi," kata Udin.
Menurut Udin, dari hasil pengecekan yang dilakukan timnya, diketahui jika memang kerbau milik warga di desa tersebut diterkam harimau. Ini ditandai dengan ditemukannya jejak harimau di lokasi kejadian.
"Untuk sementara, diduga hewan ternak itu digigit harimau," jelasnya.
Kendati demikian, Udin Ikhwanudin menegaskan, jika kejadian tersebut bukanlah konflik satwa. Ia menyatakan, jika aksi penerkaman ternak warga oleh harimau di Desa Airliki Baru terjadi, karena kerbau diletakkan di dekat habitat harimau.
"Ini bukan konflik satwa. Kenapa demikian, warga mengikat kerbau di dalam kawasan TNKS dan beralasan untuk memenuhi pakan. Sedangkan wilayah TNKS rumah dan habitatnya mereka (harimau Sumatera, red), iya dimakanlah," pungkasnya. (min/enn)
TEKS FOTO
DITERKAM : Kerbau warga Airliki Baru yang diterkam harimau
FOTO : IST/JAMBI INDEPENDENT