JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Setelah mengungkap dan mengamankan beberapa berandalan bermotor, penyidik Polresta Jambi terus mendalami berbagai motif yang melatar belakangi kasi penyerangan yang dilakukan para berandalan ini.
Belakangan diketahui, aksi penyerangan ini rupanya didani oleh pelaku prostitusi, yang kini juga tengah dikembangkan penyidik Polresta Jambi.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Handres menjelaskan bahwa, komplotan berandalan bermotor sengaja membuat kondisi Kota Jambi tak kondusif, demi menjaga wanita-wanita pengibur.
"Jadi hubungannya saling menguntungkan, kalau ada di antara pelanggan wanita ini tidak membayar, maka dia langsung menghubungi para anggota geng motor ini. Jadi dia merasa aman," kata Kompol Handres, Jumat (29/10).
Sebagai imbalannya, para wanita ini memberikan sebagian penghasilannya kepada para anggota berandalan jalanan ini. Bahkan, sampai meminjamkan motor yang mereka miliki.
"Kadang kala motor yang digunakan oleh para geng motor ini, adalah milik dari wanita-wanita ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim Tekab Rang Kayo Hitam Polresta Jambi, kembali mengamankan 3 berandalan bermotor yang terlibat dalam kejadian pembacokan dan pembegalan di daerah Kelurahan Simpang III Sipin. SDM (16), RA (20) dan CR (18) ketiganya merupakan bagian dari anggota geng motor Mayang.
"Ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya, penangkapan dilakukan oleh Tim Gabungan Satreskrim Polresta Jambi dan Tim Resmob Polda Jambi pada Rabu 27 Oktober lalu," kata Kompol Handres.
Pelaku SDM dan RA beraksi di dua TKP dengan peran masing-masing sebagai pelaku pembacokan di bagian kaki korban TKP di daerah 16 dan pelaku pembacokan bagian punggung korban di TKP Arizona, Kotabaru. (dra/zen)