JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KERINCI, JAMBI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) dengan tema Membangun Budaya Tanggap Gempa Bumi dan Tsunami, yang dilaksanakan di Siulak, Desa Sungaipegeh. Dalam paparan salah satu narasumber, Kerinci memiliki potensi gempa 7,2 Magnitude. Kekuatan potensi gempa ini, berdasarkan modeling shakemap BMKG.
Januar, salah satu narasumber Sekolah Lapang Gempabumi, dalam paparannya mengatakan, Kerinci memiliki potensi pembangkit gempa bumi 7,2 di zona sesar Sumatera, segmen Siulak. Kedalaman hiposenter 10 Km intensitas max VII MMI.
"Kabupaten Kerinci memiliki potensi pembangkit gempa bumi M=7,2 di zona sesar Sumatera segmen Siulak, kedalaman hiposenter 10 Km. Ada dua sesar di Jambi. Pertama segmen Siulak mag max 7,2. Ke dua segmen DIKIY mag max 7,1," ujarnya.
Sekolah Lapang Gempabumi dilaksanakan di Kabupaten Kerinci, salah satunya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana upaya penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh BMKG di Aula Yayasan Baitul Husna, Desa Sungaipegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, dilaksanakan selama dua hari.
Kepala Balai Wilayah II Ciputat, Hendro Nugroho, menyampaikan, Sekolah Lapang Gempa Bumi ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah, sekaligus membangun sikap tanggap gempa bumi bagi masyarakat. Khususnya yang berada di wilayah potensi gempa bumi, untuk mewujudkan masyarakat siaga gempa bumi di Kabupaten Kerinci.
"Wilayah Kabupaten Kerinci rawan terjadi gempa bumi. Jadi Sekolah Lapang Gempabumi ini sangat penting dilakukan. Karena adanya pelatihan cara evakuasi saat terjadi gempa bumi, sehingga tidak terjadi kepanikan," ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Sadly, Deputi Bidang Geografi, melalui zoom meeting mengatakan, Sekolah Lapang Gempa Bumi ini dilaksanakan, agar peserta lebih memahami cara mengatasi ketika terjadi gempa.
Sekolah Lapang Gempa Bumi dilaksakan di 30 lokasi, salah satunya Kabupaten Kerinci. Kerinci menjadi lokasi, karena Kabupaten Kerinci menjadi wilayah yang sering terjadi gempa bumi.
"Dengan adanya SLG ini, kita ingin mewujudkan masyarakat siap siaga setiap terjadi gempa bumi. Kemudian menghasilkan insan-insan yang bisa menerapkan apa yang telah diajarkan Sekolah Lapang Gempa, bisa disampaikan ke masyarakat," imbuhnya.
Bupati Kerinci, Adirozal membuka langsung acara Sekolah Lapang Gempa ini. Dalam sambutannya, Adirozal sangat mengapresiasi BMKG Kepahiang, yang memilih Kabupaten Kerinci untuk Sekolah Lapang Gempa.
"Kabupaten kerinci memang rawan terjadi Gempa Bumi. Dengan adanya pelatihan Sekolah Lapang Gempa Bumi ini, sebagai Bupati Kerinci sangat berterima kasih kepada BMKG Kepahiang," katanya.
Adirozal juga menambahkan, demi acara ini, dirinya menunda acara di DPRD Kabupaten Kerinci. Karena kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi ini, sangat penting untuk dilakukan di Kabupaten Kerinci.
"Sangat berterimakasih ke BMKG. Tapi kegiatan ini jangan sekali saja. Sebab Kabupaten Kerinci mempunyai 285 desa, yang mempunyai potensi semua. Sinergitas antara Kabupaten Kerinci dengan BMKG Kepahiang untuk selanjutnya sangat diharapkan, agar Sekolah Lapang Gempa ini menjadi gambaran, agar kita bisa menangani saat terjadi gempa bumi," harapnya.(sap/enn).