Rp 80 M APBD untuk Bayar Hutang

Senin 25-10-2021,08:52 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI - Keterbatasan anggaran di tahun 2022 mendatang, membuat Pemerintah Kabupaten Merangin sedikit kewalahan. Hampir separuh APBD Merangin tahun 2022 mendatang, dipastikan akan dialihkan untuk bayar hutang pemerintah terhadap pinjaman dari PT SMI.

Jika APBD Merangin sama dengan tahun 2021, yakninya sebesar Rp 1,3 triliun, maka Rp 80 miliar dari itu, dialihkan untuk bayar hutang tersebut.

Hal ini seperti sampaikan Bupati Merangin Mashuri, saat menggelar coffee morning, dengan sejumlah insan pers Kabupaten Merangin Minggu (24/10) pagi.

"Bantu saya untuk membangun Merangin ini. Dengan keterbatasan anggaran, Insya Allah dengan segala upaya saya siap mewujudkan visi misi Merangin Mantap, hingga 2023 mendatang," ungkap Mashuri.

Mashuri menjelaskan, jika tahun 2022 hingga tahun 2023, Kabupaten Merangin harus membayar hutang yang cukup besar. Yakninya berkisar Rp 80 miliar di tahun 2022, Kemudian tahun 2023 berkisar Rp 75 miliar.

"Bayangkan, APBD kita selain bayar hutang, kemudian 40 persennya itu untuk bayar gaji pegawai. Sisa itulah yang nantinya akan kita bagi untuk perbaikan infrastruktur jalan," ungkap Mashuri.

Dikatakan Mashuri, pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas utama, dalam dua tahun terakhir masa jabatan Bupati Merangin Mashuri. Bermodal jalan yang lancar dilalui itulah, akan mempercepat tercapainya program Merangin Mantap 2023.

“Saya tidak akan menyelesaikan pembangunan kantor Bupati Merangin yang baru tahun ini, dengan dana Rp 10 miliar dari APBD Merangin. Dana pembangunan kantor itu, akan saya gunakan untuk membangun infrastruktur jalan,’’ ujarnya.

Dijelaskan Mashuri, waktu dua tahun dengan dana yang tersisa tersebut, akan sepenuhnya dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan. Pembangunan ini jelas-jelas sangat dibutuhkan masyarakat.

Jika infrastruktur jalan dibangun dan lancar dilalui, akan semakin mempercepat tercapainya program Merangin Mantap 2023, unggul di bidang Pertanian dan Pariwisata.

“Kalau untuk membangun jalan mulus diaspal semua, anggaran kita tidak akan mampu. Seadainya jalan dipaksakan mulus, pembangunan yang dilakukan jelas tidak akan merata. Karena dananya akan terkuras pada satu wilayah saja,” jelas Bupati.

Terpenting, lanjutnya,  jalan-jalan itu lancar dilalui meskipun belum diaspal. Sehingga, hasil pertanian masyarakat bisa dengan mudah dibawa ke pasar. Begitu juga jalan menuju objek wisata, harus lancar dilalui para wisatawan.

Pada kesempatan itu, Mashuri mengucapkan terimakasih kepada para wartawan, yang bersedia hadir memenuhi undangannya, meskipun pada hari libur. 

“Maaf kalau sudah mengganggu waktu libur adik-adik sekalian,” tandasnya. (min/enn).

 

Tags :
Kategori :

Terkait