JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kualatungkal, Jambi - Sejumlah nelayan Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat gantung jaring hal itu disebabkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) solar.
Kelangkan BBM ini bukan kali pertama terjadi di Kualatungkal. Namun, kali ini cukup lama sehingga banyak nelayan trawl mini, jaring udang ketak, maupun belat yang mengeluhkan dan tidak dapat berangkat kelaut untuk mengais rezeki.
Iyan, nelayan di Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir mengakui bahwa dirinya sudah tiga hari tidak melaut disebabkan stok BBM di SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) kosong.
"Ya mau diapakan lagi, kalau barang ada walaupun mahal tetap kita beli, kalau sudah tidak ada ini yang kita bingung mau kemana lagi nyari, terpaksa tiga hari nganggur. Dan di SPBU pun sampai hari ini masih kosong," ungkapnya, Minggu (17/10).
Hal serupa juga disampaikan, Udin nelayan Parit III. Menurutnya kelangkaan BBM berjenis solar ini kerap terjadi di Tanjab Barat, ia meminta kepada pihak terkait agar bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi ini.
"Susah kalau sudah minyak solar langka ni, kemana-mana sudah nyarinya juga tidak ada, kami minta pemerintah dan pihak terkait untuk segera mencari solusinya, berapa banyak nelayan yang tidak bisa kelaut akibat kelangkaan BBM ini,"tandasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, wilayah Kabupaten Tanjungjabung Barat, Syufrayogi Saiful menyebutkan, bahwa kelangkaan BBM berjenis solar ini memang kerap terjadi sebab banyaknya jumlah nelayan di Tanjab Barat, namun kata dia, pemerintah agar segera mengambil langkah serius untuk mengatasi permasalahan ini.
"Pemkab jangan tutup mata, segera cari solusi terkait permasalahan ini, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, kasihan para nelayan kita yang menggantungkan hidupnya dilaut harus menganggur akibat kelangkaan BBM ini," tandas Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat. Pihak SPBN di Kualatungkal dibelum dapat dikonfirmasi terkait penyebab kelangkaan BBM berjenis solar ini. (rul/ira)