Selanjutnya Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020 sebesar 14 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun sebelumnya sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Kemudian untuk Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2020 sebesar 2 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini lebih rendah jika dibandingkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun sebelumnya sebesar 4 per 100.000 kelahiran hidup.
Dari sisi indikator perekonomian, dampak pandemi Covid-19 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sarolangun mengalami kontraksi sebesar -0,26 persen, angka ini menurun dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar 4,65 persen atau menurun 4,39 point. Untuk indikator Gini Rasio atau ketimpangan pendapatan antar penduduk Kabupaten Sarolangun pada tahun 2019 sebesar 0,29 persen.
Indeks ini menggambarkan semakin kecil angka Gini Rasio suatu daerah, maka semakin kecil ketimpangan pendapatan antar penduduk daerah tersebut.
Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dalam upaya pembangunan kualitas hidup manusia dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana pada tahun 2020 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sarolangun mengalami perbaikan menjadi 69,96 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 69,72 atau mengalami kenaikan sebesar 0,24 Point.
Kemudian untuk angka kemiskinan di Kabupaten Sarolangun, Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir menunjukkan tren penurunan yang cukup baik. Dimana pada tahun 2020 angka kemiskinan Kabupaten Sarolangun sebesar 8,42 persen, angka ini turun sebesar 0,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,45 persen.
Berkaitan dengan program keagamaan, sampai dengan tahun 2020 Kabupaten Sarolangun telah memiliki 158 da’i, 1.006 guru ngaji seni baca Al-Qur’an serta 7.800 anak khatam Al-Qur’an. Program keagamaan merupakan program prioritas kami saat ini, karena kemajuan suatu daerah tidak akan memiliki arti tanpa diiringi dengan peningkatan nilai-nilai keagamaan di seluruh lapisan masyarakat.
Disamping itu, melalui program keagamaan diharapkan dapat membentengi generasi muda kita dalam menghadapi dampak negatif budaya generasi milenial saat ini.
Adapun beberapa program keagamaan tersebut antara lain.
Pembangunan dan rehab Masjid di setiap Kecamatan, pembangunan Masjid di Komplek Perkantoran Gunung Kembang, program memakmurkan masjid melalui kegiatan Sholat Subuh keliling ke seluruh kecamatan, program sholat berjamaah di setiap SKPD, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan sholat lima waktu berjama’ah di masjid, serta menghimbau kepada seluruh kades untuk memanfaatkan potensi yang ada di Desa dalam memenuhi sarana prasarana ibadah, bantuan kepada pondok-pondok pesantren dan program-program lainnya.(*)