JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (8/10/2021) diperkirakan berbalik menguat, setelah pada penutupan kemarin melemah tipis 0,01 persen ke level 6.416.
Analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan laju IHSG akan mengalami penguatan seiring dengan upaya menuju target resistance di level 6.458.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak melemah terbatas, dengan potensi menguat terbatas di akhir perdagangan dan di-trading-kan pada kisaran 6.361-6.458,” ujar Nico Demus, dalam riset yang dirilis di Jakarta, Jumat (8/10/2021).
Dia menyatakan, konsistensi pergerakan IHSG untuk bertahan di atas level 6.400 akan diuji menjelang akhir pekan ini. “Namun, kesepakatan plafon utang (kebijakan menaikkan pagu utang Amerika Serikat) dapat memberikan energi baru pada perdagangan hari ini,” jelasnya.
Dari dalam negeri, kata Nico Demus, investor pasar modal menyoroti raihan Foreign Direct Investment (FDI) sepanjang 2020-2021. Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan target Kementerian Investasi/BKPM terkait realisasi investasi asing langsung di 2021 menjadi Rp900 triliun dari Rp858,5 triliun.
BACA JUGA: Data Makro Amerika Positif, Harga Emas Kembali Tertekan
Lebih lanjut Nico Demus mengatakan, pergerakan Indeks yang diprediksi menguat pada akhir perdagangan hari ini bisa direspons investor dengan mempertimbangkan akumulasi pembelian saham AGII, IMJS dan BRPT.
Hal berbeda disampaikan analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, yang memperkirakan IHSG akan bergerak melemah hari ini. Menurutnya, pergerakan IHSG berpotensi mengalami penurunan untuk membentuk Wave B dan menguji beberapa level support.
“Gravestone doji yang terbentuk kemarin mengindikasikan akhir dari fase kenaikan dari Wave A,” ujar Ivan sembari menyebutkan bahwa indikator MACD masih mengindikasikan bakal terjadi pola uptrend.
Dia mengatakan, saat ini IHSG memiliki level support di posisi 6.349, 6.282 dan 6.227, sedangkan level resistance berada di posisi 6.505, 6.617 dan 6.686.
Dengan demikian, jelas Ivan, pergerakan IHSG yang akan mengalami pelemahan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham BBTN, BMRI, ICBP, INKP dan SMGR. (git/fin)