Diduga Rektor IT Kalimantan Budi Santosa Rasis, Sebut Wanita Berjilbab Manusia Gurun
--
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah artikel dari Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santosa Purwokartiko vira di media sosial.
Artikel yang dia tulis pada 27 April itu, Budi Santosa mulanya akui mewawancarai beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.
Lewat sebuah artikelnya di akun Facebook, Budi Santosa dinilai menyindir wanita jilbab sebagai manusia gurun.
Kata dia, bahwa mereka adalah mahasiswa dari program Dikti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
BACA JUGA:Di Tembesi, Sambut Hari Kemenangan dengan Takbiran Keliling
BACA JUGA:Ucapkan Selamat Idul Fitri, Ini Pesan Kapolri
Dia mengatakan bahwa para mahasiswa ini tidak hobi demo.
"Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9" katanya, dikutip dari FIN.CO.ID, Minggu 1 Mei 2022.
Dia mengatakan, para mahasiswa ini tidak pernah berbicara soal agama. Seperti kehidupan setelah mati.
"Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa Cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung Cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb" tulis rektor.
BACA JUGA:Besok Idul Fitri 1443 H, Presiden Jokowi dan Iriana Bilang Begini
"Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit:insaallah, barakallah, syiar, gadarullah, dsb" sindir Rektor.
Kemudian pada paragraf berikutnya, dia menyebut para mahasiswa ini tidak mengenakan kerudung atau jilbab. Dia menyindir kerudung dan jilbab sebagai pakaian manusia gurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: