Kedermawanan Rasulullah dan Kain Sarung Penuh Berkah
Ilustrasi.-Ilustrasi-Pixabay-
"Bagus dan indah sekali sarungmu wahai Rasulullah, dari mana engkau mendapatkananya?" puji sahabatnya.
Mendengar pujian sahabatnya, Rasulullah paham betul maksudnya itu dan meminta kepada sahabatnya itu untuk menunggu sejenak.
Lalu Rasulullah masuk ke dalam rumahnya, melepaskan kain sarung yang baru dan menggunakan kembali kain sarung yang lama itu.
Lalu Rasulullah keluar rumah dan menyerahkan sarung yang baru kepada sahabat itu.
BACA JUGA:Airlangga Pastikan Kartu Prakerja Berlanjut dan Anggaran Ditambah
BACA JUGA:TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi, Pembangunan Jalan di Desa Kembang Seri Baru Sudah Dimulai
Sahabat yang lain yang melihat kejadian ini kecewa kepada tingkah laku sahabat yang meminta itu.
"Untuk apa kamu meminta sarung baru Rasulullah, padahal Rasulullah sangat membutuhkannya, engkau tau bahwa kebiasaan Rasulullah tidak akan menolak apabila engkau memintanya?" tanya sahabat kepadanya.
"Iya betul, saya memintanya dan saya tau Rasulullah tidak menolak, tapi saya tidak ingin memakainya," jawabnya.
"Sahabat yang lain terkejut dan kaget, kenapa engkau meminta jika tidak untuk memakainya?" tanya sahabat.
BACA JUGA:Waduh, Dinsos Sebut OdGJ Terlantar di Kota Jambi Meningkat, Didominasi dari 2 Kabupaten Ini
BACA JUGA:Disdikbud Muaro Jambi Edarkan Larangan Merokok di Lingkungan Sekolah
Ditanya oleh sahabat itu, lalu dijawab "Iya, saya meminta dan menyimpan untuk kain kafanku ketika aku mati kelak. Aku ingin mengambil berkah dari Rasulullah, lewat pakaian yang sudah dipakai oleh Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam".
Sungguh indah akhlaknya Rasulullah, sungguh mulia perilakunya, sungguh dermawan meski tidak punya lebih untuk memberi. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: