BBM di Kota Jambi Dibatasi Jelang Akhir Tahun, Wali Kota Jambi Sy Fasha Usul Penambahan Kuota
Salah satu SPBU di Kota Jambi-Rizal Zebua/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Antrean-antrean yang terjadi di SPBU dalam Kota JAMBI maupun wilayah lainnya, di antaranya disebabkan pembatasan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) guna mencukupi kebutuhan BBM jelang akhir tahun.
Selain itu, beberapa SPBU juga menyebutkan, kendala lainnya adalah tak serentaknya pengiriman BBM ke SPBU. Sehingga antrean pun tak terelakkan.
Terkait pembatasan itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha ketika ditanya, apakah telah meminta penambahan kuota BBM, ia menyebutkan telah mengusulkannya.
“Usulan sudah diminta pak Gubernur. Kita sudah bersurat juga. Tapi memang belum tahu kapan akan ditambah,” terangnya.
BACA JUGA:Sempat Dilaporkan Hilang di Hutan, Warga Dusun Kampung Baru Sungai Telang Akhirnya Ditemukan Selamat
BACA JUGA:Ditanya Soal Pelecehan terhadap Putri, Susi : Tidak Tahu
“Apakah memang tahun ini ditambah atau tahun depan. Yang jelas sudah kita usulkan,” singkatnya. Hanya saja memang, Fasha tak menjelskan secara rinci berapa kuota yang diusulkan tersebut.
Untuk diketahui, kondisi antrean di SPBU dalam Kota Jambi, masih terus menjadi sorotan. Antrean hingga ke badan jalan ini pun, kerap menjadi keluhan masyarakat Kota Jambi, yang ingin mengisi BBM.
Hal ini pun lagi-lagi dibahas dalam hearing antara Anggota Komisi II DPRD Kota Jambi, Hiswana Migas hingga Pertamina, beberapa waktu lalu.
Dalam hearing tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi mengatakan, dari informasi yang diterima dari pihak Pertamina, kuota BBM di Kota Jambi saat ini memang dibatasi.
BACA JUGA:Penjualan Daihatsu Alami Kenaikan 33% Hingga Oktober 2022
BACA JUGA:Semarak Hari Pahlawan, Honda Sinsen Berikan Program Spesial untuk Konsumen Setia
“Agak mengerem kuota, karena jatah yang diterima agar memenuhi hingga akhir tahun, jelang tahun baru dan natal. Ini terjadi hampir di seluruh daerah,” kata dia, kemarin.
Meski begitu, Junedi meminta kepada pihak terkait, agar dapat mengamankan dan mengatur kondisi antrean di tiap SPBU. “Sehingga tidak terjadi kerawanan-kerawanan di tengah masyarakat. Banyak masyarakat di sekitar SPBU mengeluh kondisi antrean ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: