Mengenal KH Mesir, Ulama yang Mengembangkan Islam di Sumatera Selatan
Makam KH Mahidin yang ramai didatangi penziara setiap hari-foto : zen bae---
Mengutip dari Palpos.com, penulis pernah menemani Bupati Banyuasin H Askolani ziarah ke makam KH Mesir. Untuk sampai ke makam KH Mesir harus ditempuh melalui jalur laut dari Dermaga Sungsang.
Letak makam berada di ujung Desa Sungsang IV dan dinaungi bangunan sederhana beratap genteng. Di dalam bangunan sederhana tersebut terdapat dua makam yang diselimuti kelambu berwarna putih.
BACA JUGA:Kisah Cinta Zodiak Kamu, 20 Desember 2022, Scorpio, Keadaan Akan Segera Membaik, Jangan menyerah!
BACA JUGA:Zodiak Kamu, 20 Desember 2022, Taurus, Tidak Ada yang Sederhana Dalam Hal Keluarga Anda
Kedua makam itu adalah KH Mesir dan istrinya Jeda. Di dinding bangunan tertulis silsilah KH Mesir dan anak keturunannya.
Dari pernikahannya dengan Jeda dikaruniai empat orang anak yakni Siti Hawa, Awaludin, Dul Kusim dan Palemma. KH Mesir dan Jeda juga memiliki dua orang anak angkat yakni Zaki dan Abu Bakar.
KH Mesir meninggal dunia pada 14 Agustus 1936 atau 26 Jumadil Awal 1355 Hijriyah di Palembang.
Selama hidupnya KH Mesir sangat disegani dan dihormati warga Banyuasin. Ilmu agama yang dimilikinya tak diragukan lagi karena hasil belajar di Timur dan dengan ulama Palembang.
BACA JUGA:Daftar Harga BBM Pertamina di Jambi, Selasa 20 Desember 2022
BACA JUGA:Untung Messi
Dengan kemampuan yang dimiliknya, KH Mesir tidak hanya berperan di bidang agama. Ulama kharismatik ini juga berperan penting di bidang sosial keagamaan.
Dia berdakwa dengan mengadakan pengajian di majelis taklim dan rumahnya. Selain itu, KH Mesir merupakan orang yang menggagas berdirinya Masjid Jamik Desa Sungsang yang kini berdiri megah. Beliau juga merupakan seorang pengulu, tabib dan ahli ilmu falak.
Ada cerita menarik tentang sosok KH Mesir ini yang tertulis di dinding bangunan makam. Cerita tersebut pada saat pemindahan makam beliau pada tahun 1974.
Pada saat itu mayarakat Desa Sungsang sepakat memindahkan makam KH Mesir ke tempat yang lebih tinggi. Dikarenakan lokasi makam berada di bibir sungai dan sudah terkena erosi.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Pertamina Siapkan SPBU 24 Jam di Provinsi Jambi, Cek Lokasinya Disini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: