Diary Kasih untuk Laily

Diary Kasih untuk Laily

Ilustrasi pasangan-Pixabay/jambi-independent.co.id-Pixabay.com

"Jangan pergi dulu laily, aku mohon"

Kudengar suaranya terasa demikian berat. Aku menghentikan langkahku sekuat tenaga kukumpul segala keberanian dan  ketegaran untuk bersitatap dengan sosok laki-laki tersebut, aku seolah memikul ribuan ton beban berat dipundakku, ada tangis yang sengaja kutahan, aku tidak ingin terlihat lemah dan cengeng dihadapannya.

"Tolong Laily jangan pergi, bertahun-tahun lamanya aku mencari keberadaanmu, berkali-kali pula aku dihadapkan pada kekecewaan dan keterpurukan karena kau seolah ditelan bumi, jelaskan padaku laily kenapa kau meninggalkan aku dulu?".

Dia menggenggam tanganku dengan kuat seolah tak ingin lagi melepaskan. ”Ya Allah apa yang harus kusampaikan padanya?”.  andai saja dia tau sampai hari ini aku belum sepenuhnya dapat melupakan semuanya. 

Tuhan kenapa Engkau mempertemukan aku kembali dengannya, aku membencinya dan bertahun-tahun berusaha melupakannya tapi kenapa hari ini Engkau menghadirkan dia di hadapanku? Tuhan ini tidak adil, kupikir aku sudah benar-benar bisa melupakannya tapi nyatanya semuanya justru kembali ke masa lalu. 

BACA JUGA:Makanan ini Bisa Bantu Putihkan Gigi, Diantarannya Almond 

BACA JUGA:Ini Syarat Lengkap Jika Ingin Menikah di KUA, Tidak Dipungut Biaya

"Laily" Ujarnya. "Tolong Dika jangan menyebutkan apapun lagi denganku bukankah  kau telah bahagia? Alasan apa lagi yang ingin kau dengar dariku, semua sudah berlalu dan kau telah memilihnya bukan? Kali ini tak mampu lagi kutahan derai air mata yang berpacu keluar dengan derasnya."

"Apa? Kau bilang apa Laily? kau bilang aku bahagia??..dia mengepal tangannya  menahan emosi yang mulai tak bisa dikendalikan."

"Dika dengar aku harap setelah hari ini kita tidak akan pernah bertemu lagi, kalau kau ingin tahu kenapa aku menjauh darimu? Semua karena seseorang yang kupanggil sahabat,..aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kau memeluknya Dika" suara ku nyaris tak terdengar, aku seolah baru saja mengalami kejadian empat tahun yang lalu.

Menyakitkan..., aku memacu langkahku lebih cepat menjauh darinya. Untuk apa lagi membahas hal yang sudah berlalu, mengoyak luka bathin karena sebuah pengkhianatan. Sekarang dia hadir dihadapanku saat aku berusaha sekuat tenaga mengubur kenangan yang menyakitkan itu. Tidak perlu menyakinkan apapun padaku Dika, tak perlu !!...atau kau datang hanya ingin menertawai kebodohanku? menertawai aku yang tak pernah bisa melupakanmu?...gumanku dalam hati. Kamu jahat Dika..jahaaat!!!...

BACA JUGA:Kos-kosan 5 Pintu di Muara Bulian Kebakaran, 1 Penghuni Berhasil Selamat 

BACA JUGA:Lihat Hasil Perngumuman Hasil PPPK Guru Hari Ini, Cek Disini

"Kamu salah paham laily. Aku nggak selingkuh, waktu itu aku peluk "dia"”. Sahabatmu karena ingin menghiburnya dia lagi butuh bantuan". Dia mencoba menjelaskan tapi aku sudah tidak tertarik lagi untuk tahu.

"Dengar Dika, aku tidak akan pernah percaya apapun yang dijelaskan padaku. Teramat menyakitkan saat itu, mengetahui orang yang kita cintai, juga mencintai orang lain, yang lebih menyakitkan lagi adalah sahabatnya sendiri".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: