Dukung Keterampilan Abad 21 Fisika Siswa dengan Blended Learning Terintegrasi TPACK
Dhea Febriya, S.Pd-Foto : ist-Jambi-independent.co.id
OPINI
Oleh
Dhea Febriya S.Pd, Hermalina Dulay S.Pd, Nur Hikmah S.Pd
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang
FISIKA sebagai salah satu cabang ilmu mengenai alam, unsur-unsur dasar pembentuk alam semesta, gaya-gaya yang bekerja di dalamnya, dan akibat-akibatnya menjadi pelajaran yang cukup disorot dari masa ke masa.
Memasuki pendidikan abad 21 yang merupakan suatu peralihan kondisi belajar dimana kurikulum yang dikembangkan menuntun sekolah untuk mengubah pendekatan belajar dari belajar berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi belajar berpusat pada peserta didik (student centered learning).
Salah satu cara yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran abad 21 adalah lingkungan belajar yang ideal, yaitu dengan memadukan perangkat pembelajaran berupa fisik dan digital untuk memberikan dukungan terhadap pembelajaran. Pembelajaran tatap muka yang disatukan dengan pembelajaran online merupakan hal penting yang harus diterapkan di sekolah-sekolah karena derasnya serbuan informasi dan kemajuan teknologi di bidang pendidikan.
Pembelajaran abad 21 diharapkan sebagai kesempatan bagi peserta didik agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
US-based Partnership for 21st Century Skills (P21) mengidentifikasi bahwa kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan komunikasi dan kemampuan kolaborasi sebagai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi abad 21.
Kompetensi tersebut dikenal dengan kompetensi/ kemampuan 4C Keterampilan abad 21 ini yang dibekali kepada siswa akan membantu meningkatkan hasil belajar tidak dari segi kognitif saja, namun dari segi afektif dan psikomotorik juga bisa diraih dalam waktu yang bersamaan.
Materi fisika yang diajarkan dengan menerapkan 4C akan memberikan peserta didik inovasi baru dalam memperoleh ilmu dalam belajar, melalui pengamatan masalah, diskusi, dan membuat projek berdasarkan konsep fisika. Oleh karena itu, optimalisasi peran guru sangat dibutuhkan untuk membantu peserta didik dalam menguasai keterampilan abad 21.
Salah satu penelitian di salah satu SMP di Madiun dalam Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA) menyatakan bahwaketerampilan 4C abad 21 siswa masih tergolong rendah dengan rincian kemampuan berpikir kritis siswa yang berkategori tinggi hanya 20%, kemampuan berpikir kreatif siswa yang berkategori tinggi hanya 12%, kemampuan komunikasi dan kolaborasi siswa yang berkategori tinggi hanya 40%(Fachmi, Suprapto, and Apriandi 2022).
Hasil belajar fisika di tingkat sekolah menengah atas juga masih tergolong rendah dan sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran fisika karena beranggapan pelajaran fisika sulit dan membosankan (Putri and Bukit 2020). Selain itu permasalahan yang dihadapi oleh guru fisika dalam pembelajaran fisika adalah penguasaan konsep dan penalaran peserta didik masih rendah (Hermawanto, Kusairi, and Wartono 2013).
BACA JUGA:Ini Daftar Tingkatan Surga dan Calon Penghuninya, Anda Termasuk Kriteria Penghuni Surga?
BACA JUGA:Fasha Berang dan Geram Proyek Sewerage System Tak Berjalan Sesuai Jadwal
Pembelajaran secara daring menggunakan internet saja tidak cukup berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar fisika.Karena pembelajaran tatap muka juga dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan abad 21.Pada pembelajaran tatap muka, peran guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran fisika masih sangat sedikit sekali.Stigma masyarakat yang mengatakan belajar fisika itu membosankan, tidak menarik, dan sulit dipahami harus dihilangkan, karena sebenarnya fisika itu merupakan konsep dari kejadian alamiah sehari-hari yang tanpa kita sadari semuanya didasari oleh ilmu fisika itu sendiri.
Pemanfaatan teknologi dalam belajar fisika bisa mevisualisasikan kejadian sebenarnya tanpa peserta didik harus menerka-nerka gambaran kejadian yang dipaparkan.
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, perlu adanya inovasi pembelajaran agar lebih menarik dan menyenangkan.Selain itu agar peserta didik dapat belajar mandiri menggunakan teknologi sehingga dapat mendukung perkembangan keterampilan dan kecakapan berpikir siswa.Eggen dan Kauchak (2012:27-28) mengungkapkan bahwa standar untuk pendidikan abad 21 berkaitan dengan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaran campuran atau blended learning dipandang tepat untuk diaplikasikan dalam Pendidikan abad 21. Tujuannya adalah untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Penerapan blended learning dapat memfasilitasi peserta didik dalam mengakses keragaman sumber belajar dari internet melalui perangkat teknologi dan tetap menghadirkan sosok pendidik dalam pembelajarannya. Salah satu pendekatan sejalan yang dapat dipadukan dengan blended learning adalah pendekatan TPACK (technological, pedagogical, and content knowledge).
BACA JUGA:Lelang Jabatan Kadis Kesehatan Batanghari Diperpanjang
BACA JUGA:Napi Lapas Narkotika Muara Sabak Ditemukan Tewas Gantung Diri
Pendekatan ini melibatkan tiga unsur yaitu mengembangkan pengetahuan dasar, memahami teknologi untuk dapat meningkatkan pengalaman, sertapengetahuan pedagogis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Integrasi antara blended learning dan TPACK dapatmenjadi solusi dalam meningkatkan literasi media,informasi, komunikasi, dan teknologi abad 21. Melalui integrasi antara keduanya dapat melatih peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan dengan berbantuteknologi dalam menjawab tantangan Pendidikan abad 21 (Maulida, Sa’adah Sumiyati, and Ukit 2021).
Pembelajaran campuran (blended learning) adalah pembelajaran yang memadukan kegiatantatap muka dan pembelajaran berbasis komputer baik secara luring (offline) atau daring (online).Pembelajaran dengan model seperti inidipandang efektif karena mampu meminimalisirkekurangan yang terdapat pada masing-masingmodel sehingga peserta didik dapat merasakanmanfaat baik dari model pembelajaran tatapmuka maupun pembelajaran berbasis teknologi.
Dalam hal ini, peserta didik tidak hanya mengandallkan materi yang diberikan oleh guru, tetapi dapat mencari materi dalam berbagai cara antara lain dengan cara membuka website, mencari materi melalui search engine, portal, atau media lain berupa software pembelajaran dan tutorial pembelajaran.
TPACK (technological, pedagogical, and content knowledge)merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan untuk merancang model pembelajaran moderndengan penggabungan tiga komponen utama yaitu komponen teknologi, pedagogik, sertapengetahuan(Hanik et al., 2022).
TPACK pertama kali dicetuskanoleh Shulman (1987) dan dikembangkan olehKoehler & Mishra (2008).Ketiga unsur tersebut disatukan ke dalam suatu perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran yang menjadi kesatuan agar mampu mengembangkan Pendidikan pada era teknologi digital.Diantara komponen TPACK yaitu (1) Content Knowledge/CK, yaitu mengetahui materi dalam kegiatan pembelajaran yang hendakdipelajari; (2) Pedagogy Knowledge/PK yang menjelaskan tentang tujuankegiatan mengajar; (3) Technology Knowledge/TK, yakni pengetahuan mengenai berbagai teknologi; (4) Pedagogy Content Knowledge/PCKyaknikonsep mengenai kegiatanpembelajaran yang mengantarkan materi pelajaran yang terdapat di kurikulum; (5) Technology Content Knowledge/TCK, yakni suatu pemahaman materi pelajaran danteknologi yang bisa membantu dan dan mempengaruhi suatu komponen yang lain; (6) Technology Pedagogy Knowledge (TPK), yakni rangkaian pemahaman tentangbagaimana melakukan perubahan pembelajaran dengan adanyapemanfaatan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang aktif, membantu dan dapat mempermudah suatu konsep materipelajaran; (7) Technology Pedagogy Content Knowledge/TPACK merupakan suatu rangkaianpemahaman dari pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari suatu komponen-komponenpenyusunnya (C), (P), dan (K).
BACA JUGA:Sering Merasakan 9 Tanda Ini? Bisa Jadi Kamu Sedang Diawasi Malaikat, Nomor 3 dan 5 Sering Terjadi
Berdasarkan solusi dan kajian teori di atas, untuk mengatasi permasalahan masalah rendahnya keterampilan abad 21 siswa dalam pembelajaran fisika, penerapan model blended learning yang diintegrasikan dengan TPACK merupakan salah satu solusi yang tepat.
Menurut kami penerapan model pembelajaran tersebut mampu mendukung pengembangan keterampilan abad 21 peserta didik dalam pembelajaran fisika.Penerapan model blended learning terintegrasi TPACK secara sederhana mampu membuat pembelajaran fisika menjadi lebih menarik, dengan adanya pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dapat membuat peserta didik lebih tertarik dalam proses pembelajaran dan meningkatkan minat peserta didik untuk memahami konsep fisika, karena pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dapat mengkonkritkan konsep fisika yang masih abstrak bagi peserta didik.
Dengan adanya peningkatan minat dan ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran fisika, diharapkan mampu mendukung berkembangnya keterampilan abad 21 peserta didik yang sangat dibutuhkan saat ini.
Telah banyak penelitian yang dilaksanakan terkait penerapan blended learning, serta TPACK dalam pembelajaran untuk mendukung berkembangkanya keterampilan abad 21 peserta didik.
BACA JUGA:Sering Merasakan 9 Tanda Ini? Bisa Jadi Kamu Sedang Diawasi Malaikat, Nomor 3 dan 5 Sering Terjadi
Pada penelitian Rosmiati dkk (2013) mengenai “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Blended Learning Model Cooperative Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika SMA Kelas XI” dinyatakan bahwa penerapan blended learningdan TPACK merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh pendidik untuk mempersiapkan keterampilan peserta didik menghadapi kehidupan di abad ke-21(Rosmiati, Jatmiko, and Madlazim 2013).
Ibrahim (2023)pada Impact of Blended Learning Method on Secondary School Physics Students’ Achievement and Retention in Lokoja, Nigeria menjelaskan bahwa penerapan model blended learning mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik salah satunya dalam pembelajaran fisika (Ibrahim 2023). Menurut hasil penelitian Erni Anggraini dkk (2023) mengenaiStudent Perceptions of a TPACK-Integrated Virtual Classroom for Genetics Instruction menunjukkan adanya dampak positif dari penerapan blended learning yang diintegrasikan dengan TPACK untuk mendukung keterampilan abad 21 peserta didik.Pada penelitian tersebut peserta didik berpendapat bahwa penerapan TPACK mampu membantu mereka menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran (Angraini et al. 2023).
Penelitian lainnya adalah yang dilaksanakan F Bakri dan A K Sunardi (2022) mengenai pembelajaran fisika menggunakan bahan ajar yang terintegrasi TPACK dan didukung dengan penggunaan Augmented Reality (AR) juga menunjukkan bahwa pembelajaran yang terintegrasi TPACK mampu meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan pada abad 21 bagi peserta didik. Dalam pembelajaran fisika pelaksanaan pembelajaran tersebut mampu menyajikan konsep fisika yang terstruktur secara konstektual sehingga memungkinkan peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran (Bakri and A K Sunardi 2022).
Implementasi TPACK pada pembelajaran memudahkan peserta didik dalam memvisualisasikan konsep abstrak dan memotivasi peserta didik untuk belajar (Nissa, Bakri, and Muliyati 2023).
BACA JUGA:Mau Dapat Cuan Rp 300 Ribu per Hari?Saldo DANA Melimpah, Para Gamers Pasti Suka, Begini Caranya
BACA JUGA:Wah! Kapolda Jambi Bakal Terima Gelar Adat dari LAM Kota Jambi
Dari penjelasan serta argumentasi di atas, penerapan model Blended Learning terintegrasi TPACK terbukti mampu mendukung pengembangan kemampuan abad 21 peserta didik, salah satunya dalam pembelajaran fisika. Oleh karena itu, guru sebagai seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan TPACK. Dengan kemampuan tersebut akan memudahkan guru salah satunya memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini dalam proses pembelajaran.
Penerapan model Blended Learning terintegrasi TPACK dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk mendukung pengembangan kemampuan abad 21 peserta didik. Pendidik dapat menerapkan model pembelajaran tersebut pada berbagai subjek pembelajaran, terutama dalam pembelajaran fisika. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: