Mendidik Anak! 3 Skill Ibu yang Saat Ini Langka
Membela anaknya padahal salah dan tidak mengajarkan cara bertanggung jawab atas kesalahannya merupakan salah satu skill ibu yang saat ini mulai langka-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com
● Anak mendapatkan pembelajaran darikesalahan, karena anak-anak yang diajarkan untuk mengakui kesalahannya lebih mungkin belajar dari kesalahan tersebut, dan tidak mengulanginya lagi.
● Pengembangan karakter anak yang baik, dengan mengakui kesalahan dapat membantu anak-anak memahami nilai kejujuran dan integritas loh bu. Dengan begitu anak dapat belajar bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan selama mereka mau mengakuinya dan belajar dari kesalahannya.
● sebagai pengetahuan dalam penyelesaian konflik, karena pada saat anak mengakui kesalahannya, proses penyelesaian konflik menjadi lebih mudah dan adil. Anakpun bisa belajar bagaimana cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik.
BACA JUGA:Subdit I Ditresnarkoba Polda Jambi Tangkap 2 Pengedar Sabu di Batang Asam Tanjab Barat
BACA JUGA:Bantu Kendalikan Inflasi, PTPN IV PalmCo Salurkan Ribuan Paket Sembako Gratis di Lima Regional
2. Tidak playing victim
Skill ibu yang saat ini langka dalam mendidik anak yang kedua adalah, tidak playing victim.
Playing victim sendiri merupakan perilaku seseorang yang mana selalu merasa dirinya itu adalah korban dan kerap menyalahkan dari pihak lain atas segala masalah yang telah terjadi dihidupnya.
Nyatanya skill tidak playing victim pada ibu kini semakin langka, adanya para ibu sekarang banyak yang playing victim untuk melindungi anaknya.
Padahal ibu yang memiliki kemampuan tidak playing victim dapat mengajarkan anak mereka dalam beberapa hal, yaitu:
BACA JUGA:Build Nolan Mobile Legends Tersakit 2024, Damage Tidak Masuk Akal
BACA JUGA:Build Ling Mobile Legends Tersakit 2024, Cocok Untuk Solo Rank
● Mandiri secara emosional, karena anak dapat belajar untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak dan mencari solusi daripada menyalahkan orang lain. Sehingga akan baik sebagai pengetahuannya anak hingga menjadi individu yang mandiri secara emosional.
● Anak dapat bertanggung jawab atas tindakannya, karena ketika ibu menunjukkan bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas tindakannya, anak pun akan memahami pentingnya tanggung jawab pribadi. Hal tersebut dapat menjadi contoh bagi anak, bahkan anak dapat menjadikan pembelajaran, mengingatnya, dan anak menerapkanya.
● Anak dapat mengembangkan ketahannannya, karena anak yang tidak diajarkan menjadi korban maka cenderung lebih kuat dan tahan banting saat menghadapi kesulitan hidup. Anak akan jauh lebih mandiri dalam menghadapi setiap permasalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: