Epictetus dan Stoikisme: Mengatasi Hambatan Diri untuk Mencapai Kebahagiaan

Epictetus dan Stoikisme: Mengatasi Hambatan Diri untuk Mencapai Kebahagiaan

Ilustrasi Epictetus--Pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam dunia filsafat Stoikisme, nama Epictetus bersinar sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam membentuk cara pandang manusia terhadap kehidupan dan kebebasan berpikir.

Salah satu kutipan terkenalnya, "Satu-satunya hal yang menghalangi kita adalah diri kita sendiri," menawarkan perspektif mendalam tentang bagaimana seringkali, hambatan terbesar dalam hidup berasal dari dalam diri kita sendiri, bukan dari faktor eksternal.

Kutipan ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa banyak dari batasan yang kita alami—seperti ketidakpuasan, kegagalan, atau ketidakbahagiaan—sering kali merupakan hasil dari pikiran, ketakutan, dan persepsi kita.

Dengan demikian, proses mengatasi rintangan dalam hidup dimulai dari bagaimana kita mengendalikan cara berpikir kita.

Epictetus, lahir sebagai budak di Roma pada abad pertama, menunjukkan kepada kita bahwa meski dalam keadaan paling sulit sekalipun, kita memiliki kemampuan untuk mengubah cara kita melihat dunia.

BACA JUGA:Bahaya Micin terhadap Kesehatan Jantung

BACA JUGA:Inter Milan Sukses Curi Tiga Poin di Markas Empoli, Menang 3-0 pada Laga Serie A Giornata ke-10

Filsafat Stoik menekankan pentingnya pengendalian diri dan penerimaan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Dalam konteks ini, kutipan Epictetus menegaskan bahwa fokus utama kita haruslah pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti pikiran dan tindakan kita.

Situasi eksternal, seperti tekanan hidup atau reaksi orang lain, tidak seharusnya menjadi sumber penghalang bagi kebahagiaan kita.

Sering kali, kita merasa terjebak dalam keadaan yang tidak menguntungkan—baik dalam karier, hubungan, maupun impian yang tampak tidak terjangkau.

Epictetus mengingatkan kita bahwa banyak dari hambatan ini sebenarnya berasal dari cara kita berpikir.

Ketika kita membiarkan ketakutan akan kegagalan atau penilaian orang lain menguasai pikiran kita, kita sebenarnya menciptakan batasan yang tidak perlu.

BACA JUGA:Juventus Gagal Amankan Poin Penuh Usai Bermain Imbang 2-2 Lawan Parma di Allianz Stadium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: