Maharaja: Film dengan Plot Twist Berlapis dan Kritik Sosial Tajam yang Mindblowing

BACA JUGA:Erick Thohir Dorong Pembentukan Bullion Bank untuk Optimalkan Ekosistem Emas Indonesia

BACA JUGA:Dampak Menjadi Orang ‘Gak Enakan’ Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Dalam film ini, Swaminathan menyoroti tokoh seperti Nallasivam (Singampuli), yang mewakili pandangan merendahkan terhadap perempuan, sekaligus respons terhadap masalah kekerasan yang marak di masyarakat.

Di sisi lain, tokoh Maharaja dan Selvam justru rela mengorbankan segalanya demi melindungi keluarga mereka, menunjukkan bahwa masih ada pria yang menghargai perempuan dan keluarga.

Kolaborasi antara Vijay Sethupathi dan Anurag Kashyap dalam peran utama memberikan kekuatan tersendiri pada film ini.

Kedua aktor kawakan Bollywood ini berhasil menghidupkan karakter yang memiliki trauma mendalam dan sisi emosional yang kompleks.

Keduanya menunjukkan bahwa dalam kesulitan dan tantangan, mereka menemukan makna hidup yang lebih luas. Swaminathan sukses memilih para aktor yang mampu menampilkan karakter dengan ekspresi yang tepat, yang sejalan dengan kompleksitas cerita.

BACA JUGA:Mengenal Untranslatable Words: Kata-Kata yang Tak Dapat Diterjemahkan

BACA JUGA:Ini Dia Layanan Publik Tanpa Pungli yang Disampaikan H Andi Muhammad Guntur saat Debat Cawako Kota Jambi

Meskipun konsep Swaminathan benar-benar menantang, perlu diakui bahwa beberapa penonton mungkin akan merasa kesulitan untuk mengikuti alur cerita yang rumit pada sepertiga pertama film.

Bagian awal film ini cukup menguji kesabaran penonton, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan alur cerita yang lebih linier.

Swaminathan memang menuntut penonton untuk memiliki konsentrasi tinggi dan kesabaran dalam memahami plot cerita yang berlapis-lapis seperti bawang.

Hal ini mungkin membuat sebagian penonton tergoda untuk "skip" ke bagian akhir, terutama jika menontonnya di layanan streaming.

Namun, bagi yang tetap bertahan, Maharaja menawarkan pengalaman menonton yang memuaskan karena semua lapisan cerita akhirnya membentuk satu kesimpulan yang rapi dan masuk akal.

BACA JUGA:Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global

Sumber: