Sicklose: Monolog Menggetarkan dari Teater AiR Jambi tentang Luka Agraria

Sicklose: Monolog Menggetarkan dari Teater AiR Jambi tentang Luka Agraria

Poster Monolog Sicklose--Instagram sicklosee

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pementasan Sicklose akan jadi karya terbaru dari Teater AiR JAMBI yang berupa seni Monolog, dan akan di pentaskan pada Jumat, 13 Desember 2024 di Mini Stage Sanggar Seni Rasi.

Dinaungi oleh Teater AiR Jambi, Zefanya Manullang selaku anggota teater AiR Jambi, akan bertindak sebagai Penulis, Sutradara, Sekaligus Aktor yang berperan dalam pementasan Sicklose ini. 

Zefanya Manullang menjelaskan tujuan dari pementasan Monolog Sicklose diadakan, ia menyebutkan bahwa Sicklose ini berpijak pafa pengalaman empiris penulis sebagai korban perampadan lahan. 

Menyadari bahwa Jambi masuk ke dalam 10 besar Provinsi dengan tingkat konflik agraria tertinggi, menjadi alasan tersendiri bagi penulis untuk menghasilkan karya Sicklose ini. 

"Pertunjukan Sicklose ini sebenarnya berpijak dari pengalaman empiris saya sebagai korban perampasan lahan. Pengalaman ini kemudian saya telusuri dengan melakukan riset yang kemudian membuat saya sadar bahwa apa yang menimpa saya juga dialami banyak orang berdasar laporan akhir tahun Konsorsium Pembaruan Agraria saja Jambi masuk di daftar 10 besar dari daftar provinsi dengan tingkat konflik agraria tertinggi," ujar Zefanya Manullang.

BACA JUGA:Reses di Kabupaten Tebo, Anggota Komisi VIII DPR RI Zulfikar Achmad Serahkan Bantuan Kursi Roda

BACA JUGA:Lazio Perkokoh Puncak Klasemen Liga Europa usai Tundukkan Ajax 3-1 di Amsterdam

"Adapun tujuan pementasan ini, bukan untuk menggugat siapa yang salah dan siap yang benar Melainkan untuk mendialogkan situasi sosial Jambi yang cidera menurut saya, dengan harapan-itupun kalau masih bisa berharap. Setiap yang menyaksikan bisa menyadari apa yang tertangkap oleh saya," sambungnya. 

Penulis tidak menjelaskan pesan dari naskah ini, karena bagi penulis sendiri, pesan yang akan disampaikan bersifat abstrak dan subjektif. 

"Pesan tersirat bentuknya abstrak dan subjektif," tambahnya

Berperan sebagai sutradara, penulis, sekaligus pemain, menjadi kendala tersendiri bagi sosok Zefanya Manullang. Baginya, sulit untuk memisahkan posisinya yang bertindak sebagai Aktor dan kehadirannya sebagai Sutradara. 

"Yang paling terasa diantara berbagai-bagai kendala yang saya alami yaitu saya sulit memisahkan keberadaan saya sebagai Aktor dan kehadiran saya sebagai sutradara atau saya sulit memisahkan keberadaan saya sebagai sutradara dan keberadaan saya sebagai Penulis naskah, sehingga kadang muncul benturan-benturan yang malah menghambat saya dalam meng eksplorasi pertunjukan. Dalam hal ini lingkungan (komunal) menjadi penting untuk mengingatakan saya sedang bertindak sebagai apa," jelas Zefanya Manullang.

Meskipun demikian, ia juga menjelaskan bahwa Aktor-Kreator sesungguhnya adalah ia yang mampu melatih diri dengan menguasai setiap bagian pertunjukkan, karena teater adalah wadah yang kolektif.

BACA JUGA:AS Roma Kembali Raih Kemenangan Telak 3-0 atas Braga di Liga Europa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: