Preman Berkedok Ormas Minta THR di Jambi, Pak Bray: Silakan Lapor, Kita Sudah Siapkan Lagu GGMU

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Manang Soebeti-ist/jambi-independent.co.id-
"Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak," kata Abdullah dalam keterangannya, Sabtu 22 Maret 2025.
Aksi mereka yang terekam kamera dan viral di media sosial menuai kecaman dari masyarakat luas. Pemalakan dan teror ini tidak hanya terjadi di satu daerah, tetapi di beberapa lokasi, bahkan sering disertai kekerasan.
BACA JUGA:Ini Resep Membuat Opor Ayam saat Lebaran yang Gurih dan Lezat, Dijamin Bikin Ketagihan!
BACA JUGA:Wali Kota Maulana Luncurkan Maskot KERIS, Mantapkan Kesiapan Pemilihan Ketua RT Serentak 2025
"Mereka membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap korban. Jelas itu bentuk premanisme yang tidak boleh dibiarkan," tegas Abdullah.
Abdullah mendesak pihak kepolisian untuk menertibkan dan menangkap para preman yang mengaku sebagai ormas tersebut.
Mereka telah melakukan tindak pidana pemerasan dan kekerasan. Ia mengapresiasi polisi yang telah menangkap pelaku teror dan meminta mereka bergerak cepat menangani kasus pemerasan berdalih THR.
"Polisi bisa membuat posko pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban preman berkedok ormas. Masyarakat harus berani lapor ke polisi," tuturnya.
BACA JUGA:Teror Kepala Babi ke Tempo, Menkum: Berpotensi Upaya Pecah Belah
Sebelumnya, aksi preman berkedok ormas yang meminta THR dan menebar teror terjadi di beberapa daerah, seperti di Bantar Gebang, Kota Bekasi, dan perusakan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi oleh ormas Laskar Merah Putih.
Anggota LSM Gerhana juga melakukan penganiayaan terhadap satpam sekolah.
Kasus-kasus ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dari kepolisian untuk memberantas premanisme berkedok ormas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: