Overthinking Bikin Susah Tidur? Ini Cara Ampuh Redakan Pikiran Aktif Sebelum Beristirahat

Ilustrasi wanita susah tidur-freefik-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan tidur meskipun tubuh sudah dalam kondisi sangat lelah. Salah satu penyebab yang sering terjadi adalah pikiran yang tidak berhenti bekerja, terutama di malam hari.
Kondisi ketika otak terus aktif menganalisis berbagai hal mulai dari urusan pekerjaan, konflik personal, hingga peristiwa kecil yang sudah lama berlalu—dikenal sebagai overthinking menjelang tidur. Fenomena ini bukan hanya mengganggu waktu istirahat, tetapi juga bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik jika dibiarkan dalam jangka panjang.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah psikolog dan ahli tidur, ada beberapa strategi praktis yang terbukti mampu membantu mengendalikan pikiran berlebihan dan meningkatkan kualitas tidur.
Salah satu langkah paling direkomendasikan adalah membiasakan diri menulis jurnal sebelum tidur. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology, mencatat segala kekhawatiran atau daftar pekerjaan bisa membantu mengurangi aktivitas mental yang berlebihan dan memberikan efek menenangkan.
BACA JUGA:Barcelona Mantap di Puncak Klasemen La Liga Usai Menang Tipis atas Leganes, Skor Akhir 1-0
BACA JUGA:Hasil Bundesliga Tadi Malam: Duel Bayern vs Dortmund Berakhir Imbang 2-2
Kegiatan ini membuat otak merasa telah menyelesaikan sebagian tugasnya, sehingga lebih mudah untuk beristirahat.
Ahli neurologi menyarankan agar tidak menggunakan ponsel atau perangkat elektronik setidaknya 30–60 menit sebelum tidur. Cahaya biru dari layar smartphone terbukti mengganggu produksi melatonin, hormon yang bertugas mengatur siklus tidur. Selain itu, konten media sosial yang memicu emosi juga dapat memperparah kondisi overthinking.
Untuk menenangkan sistem saraf, teknik pernapasan 4-7-8 dapat menjadi solusi. Metode ini melibatkan menghirup napas selama 4 detik, menahannya selama 7 detik, lalu menghembuskan secara perlahan selama 8 detik. Teknik ini membantu memperlambat detak jantung dan memicu rasa rileks.
Minuman berkafein seperti kopi, teh hitam, dan minuman energi sebaiknya dihindari setelah pukul 15.00. Kandungan kafein bisa bertahan hingga 6–8 jam di dalam tubuh, sehingga menghambat rasa kantuk alami. Sebagai gantinya, teh herbal seperti chamomile atau lavender dapat membantu menciptakan rasa tenang.
BACA JUGA:Selain Ketua PN, Kejaksaan Juga Tetapkan 3 Tersangka Lain dalam Kasus Suap CPO
BACA JUGA:Subuh Berkah Bahagia: Tradisi Baru di Jambi, Gabungkan Ibadah, Silaturahmi, dan Olahraga
Meditasi terbimbing melalui aplikasi atau video juga semakin banyak dipilih karena kepraktisannya. Beberapa orang merasa terbantu dengan mendengarkan suara hujan, white noise, atau musik instrumental yang pelan untuk memutus rantai overthinking.
Lingkungan tidur juga berpengaruh besar terhadap kualitas istirahat. Ruangan yang gelap, tenang, dan sejuk ditambah penggunaan tirai blackout—akan memberikan efek menenangkan. Hindari menaruh laptop atau dokumen kerja di kamar, agar ruangan benar-benar menjadi tempat istirahat.
Para ahli menyarankan untuk tidak memaksa tidur. Bila dalam 20 hingga 30 menit belum terlelap, sebaiknya bangun dan lakukan kegiatan santai seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut. Hal ini membantu otak untuk melepaskan tekanan dan memicu kantuk secara alami.
Jika gangguan tidur akibat overthinking terjadi terus-menerus hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau dokter spesialis gangguan tidur. Penanganan dini dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental seperti insomnia kronis, kecemasan, atau depresi.
BACA JUGA:Ketua PN Tersangka Suap Rp60 Miliar, Ini Modusnya Menurut Kejaksaan
BACA JUGA:Modus Kasih Takjil saat Ramadan, Dosen Cabuli Anak Tetangga
Masalah tidur tidak boleh dianggap remeh. Dengan kebiasaan sehat dan lingkungan tidur yang mendukung, kualitas istirahat malam bisa meningkat drastis—dan itu berarti tubuh dan pikiran yang lebih segar keesokan harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: