Kasus 1 Warga SAD Tewas di Tebo, KKI Warsi Kutuk Keras Tindakan Kekerasan terhadap Orang Rimba

Kasus 1 Warga SAD Tewas di Tebo, KKI Warsi Kutuk Keras Tindakan Kekerasan terhadap Orang Rimba

KKI Warsi kecam kejadian yang menewaskan 1 warga SAD di Kabupaten Tebo.-ist/jambi-independent.co.id-

Dalam kondisi keterdesakan ekonomi, pendidikan yang tidak memadai  dan hilangnya sumber pangan dari hutan, mengambil brondolan sawit menjadi salah satu cara bertahan hidup bagi sebagian Orang Rimba. 

“Harus ada solusi yang kongkrit terhadap persoalan ini, sehingga Orang Rimba punya ruang untuk melanjutkan kehidupan mereka,” kata Robert. 

BACA JUGA:Waspada! Makanan Ultra-Proses Bisa Pangkas Umur dan Picu Kematian Dini, Ini Temuan Terbarunya

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Al Haris Jadi Ketua DPW PAN Jambi

Robert menyerukan untuk menghentikan tindakan kekerasan yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. “Kami menyerukan pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas peristiwa ini secara transparan dan adil serta membawa pelaku ke jalur hukum,” kata dia.

Selain itu juga penting bagi pemerintah daerah dan pusat untuk segera turun tangan menyelesaikan konflik tenurial antara perusahaan dan masyarakat adat serta memberikan pengakuan dan perlindungan hukum atas wilayah kelola Orang Rimba. 

Dia meminta perusahaan untuk bertanggung jawab secara moral dan hukum atas hilangnya nyawa serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap cara-cara pengamanan yang digunakan. 

"Kekerasan bukan jalan penyelesaian. Pengakuan hak masyarakat adat dan penyelesaian konflik agraria adalah langkah utama untuk menciptakan keadilan sosial dan perlindungan hak asasi manusia,” kata Robert. 

BACA JUGA:SAD Tembak Humas PT APL dengan Senapan Angin, Konflik Lahan di Batanghari yang Berkepanjangan

BACA JUGA:Angkutan Batu Bara Bikin Macet di Bulian, Warga: Bagak Nian Truk Ko

Hal senada disampaikan oleh Depati Gentar, yang juga paman salah satu korban luka. Gentar menyebutkan Orang Rimba mengambil brondol bukan untuk mencari kaya.

Mereka hanya untuk menyambung hidup karena sumber daya alam hutan yang menjadi sumber kehidupan Orang Rimba semakin tipis.

Sebelum perstiwa ini terjadi, Gentar menjalaskan sudah ada pembicaraan antara Orang Rimba dan perusahaan. 

Kata dia, Orang Rimba minta diberi kesempatan untuk mengambil brondol, istilahnya mereka membantu perusahaan untuk mengambil buah yang jatuh dari pohonnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: SPBU Depan Samsat Kota Jambi Terbakar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: