Bahaya Tersembunyi Suplemen Kayu Manis! Bisa Buat Obat Jadi Tak Manjur

Ilustrasi kulit kayu manis-freefik-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Suplemen yang mengandung ekstrak kayu manis kini semakin populer karena dianggap mampu mendukung kesehatan, mulai dari mengontrol gula darah hingga menurunkan tekanan darah. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan kayu manis, terutama dalam bentuk suplemen, dapat memengaruhi kinerja obat resep yang sedang dikonsumsi.
Penelitian dari University of Mississippi mengungkapkan potensi interaksi antara kayu manis dan sejumlah obat medis. Dalam studi yang dimuat oleh EatingWell, para peneliti menciptakan simulasi lingkungan sistem pencernaan manusia di laboratorium menggunakan enzim pencernaan, cairan lambung, serta sel usus dan hati. Tujuannya untuk memahami seberapa besar kandungan aktif kayu manis yang diserap tubuh serta bagaimana interaksinya dengan reseptor xenobiotik reseptor yang berfungsi mendeteksi zat asing dalam tubuh.
Salah satu komponen aktif utama kayu manis, yaitu cinnamaldehyde, diketahui mampu mengaktivasi reseptor tersebut secara signifikan. Aktivasi ini bisa menyebabkan tubuh mempercepat proses metabolisme obat, sehingga obat yang dikonsumsi tidak bekerja dengan maksimal.
“Ketika cinnamaldehyde dikonsumsi dalam jumlah tinggi melalui suplemen, tubuh bisa membuang obat resep lebih cepat dari yang seharusnya. Ini tentu berisiko mengurangi efektivitas pengobatan,” ujar Dr. Shabana Khan, peneliti utama dalam studi tersebut.
BACA JUGA:Guru Tahfidz Bisa Senyum! Wali Kota Jambi Maulana Siapkan Insentiif untuk yang Tidak Lolos PPPK 2024
Dalam eksperimen yang dilakukan, berbagai bentuk komponen kayu manis seperti minyak kayu manis, cinnamaldehyde, dan asam sinamat diuji dalam kondisi berbeda, baik saat tubuh sedang dalam keadaan lapar maupun setelah makan. Hasilnya menunjukkan bahwa efek terhadap penyerapan obat cenderung meningkat jika kayu manis dikonsumsi saat perut kosong.
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kayu manis memiliki risiko yang sama. Kayu manis cassia, yang paling umum ditemukan di Amerika Serikat dan Asia Tenggara, mengandung kadar kumarin yang tinggi. Kumarin adalah zat alami yang dikenal dapat mengencerkan darah dan berpotensi menyebabkan kerusakan hati bila dikonsumsi dalam jangka panjang atau dalam dosis besar.
Sebaliknya, kayu manis Ceylon sering disebut sebagai “kayu manis asli” memiliki kadar kumarin jauh lebih rendah dan dianggap lebih aman jika digunakan dalam jumlah wajar. Namun, di pasaran, jenis ini relatif lebih mahal dan tidak sepopuler cassia.
Khusus bagi mereka yang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah seperti warfarin (Coumadin), aspirin, atau clopidogrel (Plavix), konsumsi kayu manis cassia sebaiknya dibatasi karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.
BACA JUGA:Astaghfirullah!! Separuh Masjid Hanyut Akibat Banjir Bandang di Desa Bukit Berantai Sarolangun
BACA JUGA:Gak Tanggung-tanggung! PPATK Blak-blakan Soal Nilai Transaksi 5.000 Rekening Judi Online yang Diblokir
Editor gizi Jessica Ball, MS, RD, menekankan bahwa walaupun kayu manis memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, penggunaan dalam bentuk suplemen harus disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing individu. Banyak studi yang dilakukan menggunakan dosis tinggi atau bentuk pekat seperti minyak esensial, yang berbeda jauh dari konsumsi kayu manis dalam makanan sehari-hari.
“Rempah-rempah memang bisa mendukung kesehatan, tapi tetap harus digunakan secara bijak. Jangan mudah tergiur dengan klaim suplemen yang belum terbukti secara klinis,” katanya.
Sebagai langkah aman, konsultasikan selalu dengan dokter atau apoteker sebelum memulai konsumsi suplemen kayu manis, terutama jika sedang mengonsumsi obat rutin atau memiliki riwayat penyakit kronis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: