10 Muharram, Hujan Tangisan Atas Syahidnya Al-Imam Al-Husain bin Ali, Cucu Kesayangan Rasulullah

Minggu 31-07-2022,20:31 WIB
Editor : Risza Saputra

Dalam buku yang ditulis oleh Sheikh Ibrahim Nasralla “The Traces of Ale Mohammad in Aleppo”, dikisahkan saat rombongan pasukan ini tiba di kota Aleppo, mereka memutuskan beristirahat di dekat biara Mart Ruta. Kepala Al-Husain kembali dikeluarkan dan ditancapkan di ujung tombak. 

Para pendeta dari biara ini mengaku melihat dengan jelas ada cahaya terang yang memancar dari kepala Al-Husain. Seorang kepala biarawan lalu mendekati para pengawal seraya bertanya:

“Kepala ini, siapakah dia?” Tanya sang pendeta.

“Kepala Hussain bin Ali bin Abi Thalib! ” celetuk para pasukan. 

Alangkah terkejutnya si pendeta Nasrani mendengar jawaban itu. Dia tak pernah menyangka akan melihat keluarga Nabi Muhammad diperlakukan sekeji itu. Kepala biarawan ingat sebuah kisah ketika seratus tahun sebelumnya seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira berusaha menyelamatkan kakek Husain dari usaha pembunuhan para penjahat Quraisy. Hari itu dia melihat penerus risalah kenabian Islam dibunuh oleh tangan kaumnya sendiri.

BACA JUGA:Ditelpon Tak Diangkat, Komedian Chris Rock Tak Gubris Permintaan Maaf Aktor Will Smith

BACA JUGA:Benarkah Toge Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria? Ini Penjelasannya..

“Seburuk-buruk bangsa adalah kalian. Terkutuk dan dihinakan!”, seru sang pendeta Nasrani.

“Demi Allah, andai Isa mempunyai putera niscaya kami akan muliakan dia dan masukkan ke laman-laman kami”.

Kemudian sang pendeta berkata, “Wahai sekalian orang. Aku mempunyai 10,000 dinar yang aku warisi dari ayahku. Maukah kalian meminjamkan kepala ini kepadaku untuk satu malam bersamaku, dan untuk itu aku berikan pada kalian 10,000 dinar itu?”.

Tergiur oleh tawaran kepala biara, pasukan Yazid akhirnya menyerahkan kepala Al-Husain untuk bermalam di biara.

Demikianlah, beberapa pendeta Nasrani yang bijaksana mengambil kepala Al-Imam Al-Husain dari para pengawal  Yazid. Dalam kesedihan mereka membawa kepala Al-Husain ke dalam gereja. Dengan hati-hati mereka membersihkan kepala Al-Husaini, membasuh luka-luka dan menghapus debu dari wajahnya.

BACA JUGA:Viral Penerima Beasiswa LPDP Tak Mau Pulang ke Indonesia, Siap-siap Kena Sanksi Ini

BACA JUGA:Ternyata Ini, Nama-Nama dan Pangkat Squad Ferdy Sambo

Mereka juga menyisir dan merapikan rambutnya serta  mengusapnya dengan minyak wangi. Para pendeta itu menangis sedemikian rupa hingga air matanya membasahi jenggot mereka yang panjang. Kepala pendeta kemudian meletakkan kepala Al-Husain di atas sebuah batu di tengah Altar.

Seluruh pendeta di biara itu lantas berkumpul, mereka bersimpuh pada lututnya mengelilingi kepala Al-Husain. 

Kategori :