JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat terus menyeret nama-nama baru yang diduga ikut terlibat.
Terbaru, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran juga ikut terseret pusara kasus tewasnya Brigadir J. Ia diduga terlibat dalam upaya membebaskan Irjen Ferdy Sambo.
Terseretnya Irjen Fadil Imran bermula dari aksi Irjen Ferdy Sambo yang menangis saat berpelukkan pada Sabtu 13 Juli 2022 lalu.
Sejak drama 'berpelukkan' itulah, beredar rumor bahwa Irjen Fadil Imran diduga terlibat dalam upaya membebaskan Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Harga Emas Terjun Bebas! Simak Nih Daftar Emas Antam 18 Agustus 2022, Jadi Segini Bun
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Cancer, Anda Akan Melalui Masa Sulit Sehubungan Dengan Karir
Kini, Irjen Fadil Imran terpaksa berurusan dengan Tim Khusus Mabes Polri. Tim ini ditugaskan khusus untuk membongkar sindikat pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Bahkan, Fadil Imran juga diduga ikut berperan dalam menyusun skenario untuk membebaskan Irjen Ferdy Sambo yang adalah sahabatnya di kepolisian.
Atas tudingan mengenai keterlibatan Fadil Imran itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo enggan menjawab awak media yang menanyakan soal itu.
"Nanti akan diinfokan apabila sudah ada," kata Dedi dikutip dari live Youtube media Nasional, Kamis 18 Agustus 2022.
BACA JUGA:Kecamatan Jelutung Raih Lurah Berprestasi Tingkat Provinsi Jambi 2 Tahun Berturut-turut
Dedi mengungkapkan, bahwa saat ini tim sedang fokus melengkapi berkas perkara kematian Brigadir J agar segera dikirim ke Kejaksaan.
"Timsus fokus penyelesaian berkas perkara untuk segera dapat dilimpahkan ke JPU," jelasnya.
Adapun 5 bawahan Fadil Imran di Polda Metro Jaya saat ini sudah ditahan.