JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir memastikan gaji karyawan BUMN akan naik di tengah kenaikan BBM, merupakan satu tindakan yang tidak bermoral.
"Di saat masyarakat makin menderita akibat kenaikan harga BBM, para pegawai perusahaan negara justru dinaikkan gajinya. Padahal gaji mereka saat ini pun sudah tinggi. Lalu di mana rasa keadilannya," ujar Achmad, Jumat 9 September 2022.
Hal itu sama sekali tidak memiliki empati pada penderitaan rakyat.
Selain itu, inflasi dan atagflasi akan terjadi imbas kenaikan harga BBM bersubsidi.
BACA JUGA:HUT ke-74 Polwan, Kapolri Minta Polwan Raih Lagi Kepercayaan Masyarakat
BACA JUGA:Kenang Pertemuan Tak Sengaja dengan Ratu Elizabet II, Chef Juna : Cukup Beruntung
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM di tengah harga minyak dunia turun menurut Achmad dipertanyakan banyak pihak, karena memicu multiflier effect terhadap lonjakan harga berbagai komoditas lain.
"Parlemen seolah tuli dan bisu menyuarakan suara aspirasi masyarakat. Sangat banyak masyarakat yang terdampak akibat kenaikan harga BBM bersubsidi ini," ucap dia seperti dikutip dari JPNN.com
Oleh karena itu, Achmad menilai pernyataan Erick Thohir sungguh tindakan yang amoral, ibarat menari di atas penderitaan orang lain.
BUMN yang lebih banyak menyedot keuangan negara dari APBN daripada menyetor keuntungan ke negara tiba-tiba gajinya dinaikkan di saat kondisi masyarakat sedang sekarat," ungkap dia.
BACA JUGA:KPAI Ambil Sikap Tegas, Dalami Misteri Tewasnya Santri di Ponpes Gontor
BACA JUGA:Pusat Informasi Teritorial Angkatan Darat Kunjungi SMSI
Achmad mengatakan BUMN seharusnya sadar dengan keberadaan mereka dan memberi kontribusi bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. *