JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kericuhan makin menjadi-jadi saat ribuan warga Desa Sakean, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, telah sampai di pintu gerbang perusahaan kelapa sawit PT Erasakti Wira Forestama.
Mereka dihadang ratusan karyawan yang sebelumnya telah berjaga-jaga sejak awal, guna mengantisipasi agar tidak terjadi kericuhan.
Meski telah berjaga-jaga mengantisipasi kericuhan, namun keributan dan usaha saling hantam tak terelakkan.
Ratusan karyawan ini berusaha mundur, karena desakan ribuan warga Desa Sakean yang menuntut hak klaim lahan, untuk wilayah Desa Sakean, yang hingga kini belum diberikan oleh keputusan tim terpadu yang dibentuk pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Erupsi, Gugurkan Lava Pijar hingga 17 Kali
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Harga BBM Pertamax Naik Rp 500 per Liter, Ini Update Harga BBM Sabtu 18 Maret 2023
Bahkan akibat aksi saling pukul ini, dua orang warga diselamatkan dari kejaran para pendemo.
Warga Desa Sakean, Asril mengatakan warga tidak akan beranjak dari perusahaan, jika tuntutanya tidak diindahkan dari tim terpadu yang dibentuk pemerintah setempat.
"Kami tidak akan beranjak Dari perusahaan sebelum tuntutan kami dipenuhi," ujar Asril.
Sementara itu, Kordinator aksi dari warga Desa Sakean, Istaji mengatakan dirinya minta pihak pemerintah dan pihak pengadilan menetapkan keputusan yang sesuai dengan hasil pengukuran.
BACA JUGA:1 Kata Bisa Mengubah Segalanya : Shazam
"Warga tetap akan bertahan di lokasi jika belum ada keputusan yang melegakan warga Desa Sakean," sebut Istazi.
Dari video yang beredar, pada Jumat malam, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Asisten I, Sukisno hadir di lokasi untuk bermediasi terkait persoalan tersebut.
Namun mediasi yang dilakukan Asisten I Setda Muaro Jambi berlangsung sia-sia, karena massa menganggap tidak percaya lagi dengan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.