JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Hasil survei nasional terbaru dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang menunjukkan pemilih Jokowi di Pilpres 2019 lebih banyak memilih Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar dan Anies Baswedan.
Dilansir dari Disway, Direktur Riset LSJ, Fetra Adrianto mengatakan, bahwa hasil survei tersebut telah dilakukan LSJ pada 9 Mei sampai 17 Mei 2023 dengan metode tatap muka libatkan 1.200 responden.
Ia mengatakan Dari hasil tersebut terlihat bahwa Prabowo Subianto mendapatkan dukungan terbesar dari pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, dengan persentase mencapai 44,3 persen.
Sementara untuk Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 33,2 persen, diikuti oleh Anies Baswedan dengan persentase 9,8 persen dan 12,7% responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Sebelummya hasil survei nasional LSJ terbaru menunjukkan dalam simulasi pertanyaan tertutup dan terbuka terkait capres yang akan responden pilih.
BACA JUGA:WOOW...Virgoun Dituntut Bayar Nafkah Mut'ah ke Inara Sebesar Rp 10 Miliar, Ini Alasannya
Nama Prabowo Subianto ungguli nama capres lainnya seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Menurut hasil survei LSJ, dalam pertanyaan terbuka mengenai tokoh yang paling pantas menggantikan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto secara signifikan menjadi nama yang paling banyak disebut oleh publik.
"Sebanyak 26,2% responden spontan menyebutkan nama Prabowo sebagai calon yang menggantikan Jokowi," kata Direktur Riset LSJ, Fetra Adrianto.
Selain itu, kat Fetra terdapat tokoh lain yang juga menjadi top of mind publik sebagai pengganti Jokowi, yaitu Ganjar Pranowo (18,8%) dan Anies Baswedan (15,3%).
"Namun, masih ada sekitar 14,1% dari responden yang belum memiliki gambaran jelas mengenai sosok pengganti Jokowi," ujarnya.
Sedangkan pada pertanyaan tertutup sodorkan 10 nama capres.
Nama Prabowo Subianto pada hasil survei LSJ terbaru juga kembali menjadi yang pertama dengan elektabilitas tertinggi.
BACA JUGA:Kepung Polsek Kumpeh Ulu, Warga Desa Sumber Jaya Tuntut 10 Warganya Dilepas, Sebut Polisi Tak Adil