Untuk merayakan kelahiran putranya, Raja menggelar pesta besar. Tak hanya rakyat yang diundang, tetapi juga seluruh binatang dan makhluk yang ada di negeri itu.
Saat Pangeran Amat Mude berusia sepuluh tahun, Raja mangkat. Karena Pangeran masih amat kecil, Ratu menunjuk adik raja untuk menjadi raja sementara.
BACA JUGA:Legenda Sangkuriang, Asal Usul Tangkuban Perahu
Namun, raja yang baru ini tidak disukai rakyat karena kekejamannya. Dia bahkan menyuruh para pengawal untuk membuang Ratu dan Pangeran ke dalam hutan.
Dia ingin menguasai kerajaan selamanya. Di hutan, Ratu dan Pangeran Amat Mude tinggal di rumah kayu yang sederhana di tepi sungai.
Suatu hari, Pangeran Amat Mude berburu ikan untuk makan malam. Ketika sedang memotong-motong ikan, Ratu menemukan sebutir emas di setiap perut ikan.
Ratu dan Pangeran amat bersyukur. Tuhan telah membantu mereka.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG untuk Provinsi Jambi Hari Ini, Rabu 28 Juni 2023
BACA JUGA:Kisah Abu Nawas, Mengenal Tokoh Legendaris yang Sangat Terkenal Ini
Sekarang, mereka tak lagi hidup kekurangan. Mereka bahkan bisa bersedekah pada orang-orang miskin di sekitar mereka.
Kekayaan dan kedermawanan Pangeran Amat Mude terdengar sampai ke telinga pamannya, yang lalu mengundangnya untuk datang ke istana.
”Kau boleh menjadi raja, tetapi kau harus membawakanku sebutir kelapa gading dari pulau kecil di tengah laut. Jika kau gagal, maka takhta kerajaan ini menjadi milikku selamanya,” tantang sang paman.
Dalam hati, pamannya tertawa. Kau tak mungkin selamat. Laut itu dijaga oleh tiga binatang buas yang akan segera memangsamu!
BACA JUGA:Auto Hemat! H-1 Idul Adha 2023, Harga BBM Pertamina Turun, Segini harga Pertamax-Pertalite