Pangeran Amat Mude setuju dan segera berangkat. Tibalah dia di tengah lautan, lalu muncullah seekor ikan besar yang didampingi seekor buaya dan seekor naga.
“Hei, Anak Muda! Beraninya kau melewati wilayah kami tanpa izin! Siapa kau dan hendak ke mana?” tanya Ikan dengan garang.
Dengan gemetar, Pangeran Amat Mude menjelaskan siapa dirinya dan apa tujuannya. “Kau Amat Mude sang putra raja Negeri Alas?” Buaya dan Naga bertanya serempak.
“B... b... benar.. dari mana kalian tahu?” tanya Pangeran Amat Mude. Mereka tertawa. “Ayahmu adalah sahabat kami. Kami dulu diundang ke pesta kelahiranmu. Tak kusangka, kau sekarang sudah dewasa.”
BACA JUGA:Telkomsel Salurkan 720 Hewan Kurban ke 46.000 Penerima Manfaat
BACA JUGA:Baru Tahu, Ternyata Ini 5 Zodiak Penyayang Binatang
Ikan, Buaya, dan Naga pun geram mendengar kesewenang-wenangan paman Pangeran Amat Mude. Mereka lalu bertekad untuk membantu Pangeran Amat Mude.
Dengan sigap, Naga terbang ke pucuk pohon kelapa untuk memetik sebutir kelapa gading dan menyerahkannya pada Pangeran Amat Mude.
”Terima kasih, kalian sungguh baik,” ucap Pangeran Amat Mude berkali-kali. Setibanya di istana, Pangeran Amat Mude menyerahkan kelapa gading itu pada pamannya.
Sang paman sadar bahwa sudah saatnya Pangeran Amat Mude menjadi raja. Sejak saat itu, Negeri Alas dipimpin oleh Raja Amat Mude.
BACA JUGA:Ternyata Bunga Dandelion Memiliki Arti dan Filosofi, Diantaranya Melambangkan Keberanian
BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Gemar Olahraga, Sagitarus Anda Adalah Penjelajah Alam
Maka, sang paman memilih keluar dari istana dan hidup sebagai rakyat biasa, meski Amat Mude mengizinkannya untuk terus tinggal di istana. *