Usai pembacaan yasin, Al Ikhlas dan tahlil, sebagian masyarakat ada yang pulang kerumah, namun ada sebagian yang tinggal pergi ke kuburan keluarganya masing-masing.
BACA JUGA:Viral! Polres Bantul Hilangkan ZigZag dan Angka 8 Pada Ujian Praktek SIM Motor, Lebih Gampang Donk
Terlihat ada yang membawa pisau rumput, ada juga yang membawa cangkul sembari membersihkan kuburan.
Begitu juga kuburan yang sudah bersih, beberapa masyarakat juga terluhat kembali membacakan yasin di Kuburan keluarganya masing-masing.
Warga keluar-masuk ke lokasi itu beriring-iringan.
Banyak di antaranya yang datang menggunakan kendaraan roda empat dan dua, tapi tidak sedikit yang berjalan kaki.
BACA JUGA:Berbagi Keberkahan, Hotel Aston Jambi Jalani Tradisi Berkurban di Hari Raya Idul Adha 1444 H
BACA JUGA:Pemkot Jambi Gelar Salat Idul Adha di Lapangan Balaikota, Ini Kata Wawako Maulana
Setelah itu, mereka duduk di sisi makam, dan "sang pemimpin" langsung membaca doa mendoakan siapa pun gerangan yang terbaring tenang di alam kubur.
"Ini kebiasaan yang kita lakukan. Setiap usai menjalankan ibada Salat Ied, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, kami sekeluarga menziarahi mekam keluarga yang telah meninggal," kata Datuk Yazid warga Betung Bedarah Timur.
Menurut dia, sebagian anggota keluarganya yang meninggal di makamkan di TPU tersebut, jadi ketika berziarah kiriman doa pun disampaikan pada seluruh almarhum dan almarhumah.
"Sekali berziarah, saya kirimkan doa pada semua arwah keluarga khususnya dan seluruh arwah muslimin dan muslimat yang telah meninggal pada umumnya, kemudian juga kita kirimkan untuk keluarga dan kerabat yang telah mendahului kita," katanya.
BACA JUGA:Terungkap! Rupanya Ini Asal Usul Gelar Haji, Cuma Ada di Indonesia
Hal senada disampaikan warga lainnya, yang ditemui usai berziarah pada makam ayahnya serta kurburan saudaranya yang lain.