"sehingga perlu dilakukan pemberian materi mengenai Akibat lanjut terkait kesehatan bagi pembatik,".
BACA JUGA:Fantastis, PTPN VI Kucurkan Dana Ratusan Juta untuk TJSL
BACA JUGA:Dijamin Tak Menyesal Pinjam KUR BRI 2023, Selain Bunga Rendah Cek Keuntungan Lainnya Disini
Materi tersebut dipaparkan oleh Ns. Lisa Anita Sari, yang dilakukan atas dasar keluhan yang dirasakan oleh pekerja batik.
Lisa mengatakan, Pemeriksaan kapasitas paru bagi pekerja batik juga dilakukan oleh Tim untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan terhadap dampak dari polutan dalam proses membatik.
"Berdasarkan hasil dari pemeriksaan tersebut, sebagian besar pekerja batik mengalami penurunan kapasitas paru," ujarnya.
Setelah dilakukan anamnesa singkat, didapatkan fakta bahwa pada tahapan pelekatan lilin, pekerja batik tidak menggunakan masker dikarenakan mereka harus meniup lilin yang telah dituangkan dari canting keatas kain.
BACA JUGA:Rasio Elektrifikasi PLN di Provinsi Jambi sudah mencapai 99,6 persen
"Hal ini dilakukan secara terus menerus, sehingga uap lilin yang mengandung bahan kimia terinhalasi (terhirup)," lanjut Lisa.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan, polutan daripada limbah batik juga berdampak pada kesehatan lingkungan.
"sehingga penting untuk memberdayakan para pengrajin batik dalam mengelola limbah yang dihasilkan dari proses membatik," ungkapnya.
Kemudian, Materi mengenai “Pengolahan limbah cair batik” disampaikan oleh Ahmad Husaini, SKM, M.Kes yang mana para pengrajin batik diajarkan untuk membuat alat pengolahan libah batik yang sesuai bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
BACA JUGA:Berikut Tips Pinjaman KUR BRI 2023 Bisa Segera Cair
BACA JUGA:Heboh Foto Ketua KPK Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo, Begini Kata Pakar Telematika
"Dengan bahan dan alat yang mudah serta murah didapat tersebut, pengrajin batik merasa senang dan antusias dikarenakan tidak mempengaruhi pendapatan mereka mengingat ongkos produksi dari proses membatik sudah cukup mahal," ujar Ahmad.