Penyakit Autoimun: Sistem kekebalan yang lemah dapat menyebabkan peningkatan risiko terhadap penyakit autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.
Pertumbuhan Tumor: Risiko terkena kanker dan pertumbuhan tumor juga dapat meningkat pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Kurangnya Respon terhadap Vaksinasi: Orang dengan kekebalan yang lemah mungkin tidak merespons vaksinasi dengan baik, sehingga mereka tidak mendapatkan perlindungan yang cukup dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksin.
Riwayat Keluarga: Faktor genetik dapat berperan dalam sistem kekebalan yang lemah. Jika ada riwayat keluarga yang memiliki masalah kekebalan, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih besar.
Penyakit Gigi dan Gusi: Orang dengan sistem kekebalan yang lemah mungkin lebih rentan terhadap masalah gigi dan gusi, seperti infeksi gusi.
Keterlambatan Pertumbuhan: Pada anak-anak, sistem kekebalan yang lemah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Penting untuk diingat bahwa kelemahan sistem kekebalan tubuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit seperti HIV/AIDS, leukemia, diabetes, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
Jika Anda menduga memiliki sistem kekebalan yang lemah atau mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.
Mereka dapat memberikan panduan dan saran yang sesuai untuk situasi kesehatan Anda.