Bahkan, menurut Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, saat ini para ilmuwan survei belum bisa memprediksi siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan lolos ke putaran kedua apabila pemilu berlangsung dua putaran.
"Ini ada konsekuensi untuk siapa yang akan menemani Pak Prabowo jika terjadi putaran kedua. Lagi-lagi 'Ijtima Ulama Survei' hari ini, kita nggak bisa memutuskan apakah Anies atau Ganjar yang lolos putaran kedua," ucapnya
Hal tersebut didasari dari kesamaan pola yang ditemukan setelah membandingkan hasil survei dari beberapa lembaga yang melakukan survei di antaranya Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta LSI Denny JA.
BACA JUGA:Daftar Harga iPhone 11, iPhone 12, iPhone 13, iPhone 14, iPhone 15 Terbaru 2024, Lagi Turun Harga
BACA JUGA:Waduh, Kumpulan Shio ini Terkenal Pelit
Sebab, terdapat pola yang sama dari hasil lima survei tersebut yakni perbedaan elektabilitas antara paslon 01 dan 03 dalam Margin of Error.
Dengan demikian, Burhan mengatakan, tidak bisa disimpulkan Anies lebih unggul ketimbang Ganjar meskipun elektabilitas Anies secara absolut di atas Ganjar. Perbedaan tersebut, kata dia, tidak bisa dianggap signifikan secara statistik.
"Yang bisa kita simpulkan, kalau pemilu diadakan pada saat (survei) dilakukan, itu Prabowo lolos putaran kedua. Tetapi siapa yang menemani, kita tidak tahu. Itu terra incognita. Itu misteri Tuhan selain jodoh dan kematian," jelasnya.
Burhanuddin menyatakan kesimpulan dari beberapa hasil survei tersebut bahwa paslon nomor urut 2 unggul. Ia pun mengingatkan bahwa sifat dari fakta adalah tidak peduli dengan perasaan. Selain itu, kata dia, bukan berarti penelitinya pro paslon nomor urut 02.
BACA JUGA:Selalu Memaafkan, Zodiak ini TIdak Suka Menyimpan Dendam
BACA JUGA:Kumpulan Zodiak yang Miliki Sifat Sulit Memaafkan Orang
"Saya dan Prof Hamdi (Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia) punya opini pribadi tentang siapa yang terbaik. Dan mungkin pilihan kita bisa berbeda dengan apa yang kita temukan. Tapi opini dan fakta itu dua hal yang berbeda. Banyak orang yang nggak paham," kata dia.
Diketahui, survei dilakukan sehari setelah Debat Ketiga Pilpres yakni pada rentang waktu 8 Januari 2024 sampai 16 Januari 2024.
Survei menggunakan menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 1.810 responden yang berasal dari 34 Provinsi dengan proses pengambilan data secara tatap muka dengan pengisian menggunakan mobile apps.
BACA JUGA:Tips dan Trik Membeli Hp Bekas, Jangan Sampai Tertipu